350 anggota Polresta Surakarta dinyatakan negatif COVID-19
Solo (ANTARA) - Ratusan anggota Polres Kota Surakarta yang telah menjalani tes cepat dilanjutkan tes usap, hasilnya semua dinyatakan sehat atau negatif COVID-19.
"Kami sangat bersyukur dari hasil tes cepat hingga tes usap (swab test) yang dilakukan sebanyak 350 anggota semuanya sehat dan negatif COVID-19," kata Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai, di Solo, Rabu.
Menurut Andy Rifai, sebanyak 350 personel anggotanya dilakukan tes cepat yang terbagi menjadi dua tahap untuk mengecek kesehatan terutama sering bertugas atau berinteraksi dengan masyarakat di lapangan.
Baca juga: DPRD Batang usulkan tes cepat para santri di ponpes
Namun, kata Andy dari hasil tes cepat tersebut hasilnya yang dikirim ke Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta, sebanyak 11 personel yang dinyatakan reaktif.
"Kami langsung menindaklanjuti untuk anggota yang dinyatakan reaktif tersebut dengan dilakukan tes usap untuk mengetahui apakah mereka positif COVID atau tidak, namun semua hasilnya dinyatakan negatif COVID-19," kata Andy Rifai.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau kepada anggotanya di tengah pandemi COVID-19, tetap disiplin terkait aturan protokol kesehatan sebagai "vaksin" untuk mencegah penyebaran virus saat bertugas melayani masyarakat.
Apalagi, Pemkot Surakarta, kata Andy Rifai, juga telah memperpanjang status kejadian luar biasa (KLB) pandemi COVID-19 hingga 22 Juni mendatang, sehingga masyarakat harus membiasakan dengan tatanan kehidupan baru agar mata rantai penyebaran dapat terputus.
Bahkan, Pemkot Surakarta telah menerapkan tatanan kehidupan baru sesuai protokol kesehatan bagi masyarakat yang memasuki pasar tradisional, toko modern, pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan wisata.
Masyarakat harus memakai masker dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), cuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun atau menggunakan cairan pembersih tangan serta menerapkan jaga jarak.
Bahkan, setiap anak, ibu hamil, dan orang lanjut usia berisiko tinggi dilarang memasuki pasar tradisional, toko modem, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, dan tempat wisata.
"Masyarakat dilarang melakukan kegiatan berkumpul dan kontak fisik di tempat umum," katanya.
Sebelumnya, ratusan personel Polres Kota Surakarta Jawa Tengah, menjalani tes cepat sebagai langkah antisipasi pencegahan penyebaran COVID-19 di Markas Polresta di Solo, Selasa (2/6).
Anggota Polresta Surakarta yang menjalani tes cepat, antara lain bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (babinkamtibmas), tim patroli, satuan lalu lintas (satlantas), personel yang di lapangan, termasuk para tahanan.
Menurut Kepala Polres Kota Surakarta Kombes Pol Andy Rifai, kegiatan tes cepat anggotanya tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi karena anggotanya di lapangan terus dan dalam rangka ikut pencegahan atau membantu Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Solo.
Baca juga: Anggota tes swab, pelayanan Polsek di Kudus tetap berlangsung
Baca juga: Pejabat Kabupaten Magelang jalani tes cepat antisipasi COVID-19
"Kami sangat bersyukur dari hasil tes cepat hingga tes usap (swab test) yang dilakukan sebanyak 350 anggota semuanya sehat dan negatif COVID-19," kata Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai, di Solo, Rabu.
Menurut Andy Rifai, sebanyak 350 personel anggotanya dilakukan tes cepat yang terbagi menjadi dua tahap untuk mengecek kesehatan terutama sering bertugas atau berinteraksi dengan masyarakat di lapangan.
Baca juga: DPRD Batang usulkan tes cepat para santri di ponpes
Namun, kata Andy dari hasil tes cepat tersebut hasilnya yang dikirim ke Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta, sebanyak 11 personel yang dinyatakan reaktif.
"Kami langsung menindaklanjuti untuk anggota yang dinyatakan reaktif tersebut dengan dilakukan tes usap untuk mengetahui apakah mereka positif COVID atau tidak, namun semua hasilnya dinyatakan negatif COVID-19," kata Andy Rifai.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau kepada anggotanya di tengah pandemi COVID-19, tetap disiplin terkait aturan protokol kesehatan sebagai "vaksin" untuk mencegah penyebaran virus saat bertugas melayani masyarakat.
Apalagi, Pemkot Surakarta, kata Andy Rifai, juga telah memperpanjang status kejadian luar biasa (KLB) pandemi COVID-19 hingga 22 Juni mendatang, sehingga masyarakat harus membiasakan dengan tatanan kehidupan baru agar mata rantai penyebaran dapat terputus.
Bahkan, Pemkot Surakarta telah menerapkan tatanan kehidupan baru sesuai protokol kesehatan bagi masyarakat yang memasuki pasar tradisional, toko modern, pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan wisata.
Masyarakat harus memakai masker dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), cuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun atau menggunakan cairan pembersih tangan serta menerapkan jaga jarak.
Bahkan, setiap anak, ibu hamil, dan orang lanjut usia berisiko tinggi dilarang memasuki pasar tradisional, toko modem, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, dan tempat wisata.
"Masyarakat dilarang melakukan kegiatan berkumpul dan kontak fisik di tempat umum," katanya.
Sebelumnya, ratusan personel Polres Kota Surakarta Jawa Tengah, menjalani tes cepat sebagai langkah antisipasi pencegahan penyebaran COVID-19 di Markas Polresta di Solo, Selasa (2/6).
Anggota Polresta Surakarta yang menjalani tes cepat, antara lain bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (babinkamtibmas), tim patroli, satuan lalu lintas (satlantas), personel yang di lapangan, termasuk para tahanan.
Menurut Kepala Polres Kota Surakarta Kombes Pol Andy Rifai, kegiatan tes cepat anggotanya tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi karena anggotanya di lapangan terus dan dalam rangka ikut pencegahan atau membantu Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Solo.
Baca juga: Anggota tes swab, pelayanan Polsek di Kudus tetap berlangsung
Baca juga: Pejabat Kabupaten Magelang jalani tes cepat antisipasi COVID-19