Temanggung (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, hingga November 2024, menemukan sedikitnya 890 orang menderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Intan Pandanwangi di Temanggung, Rabu, mengatakan dari 890 orang yang terinfeksi virus HIV/AIDS tersebut, sebanyak 442 orang yang masih hidup dan mendapatkan pengobatan ARV.
"Kemudian, dari yang diobati tersebut, 96 persen sudah dites viralutnya dengan hasil virus tersupresi," katanya pada sarasehan HIV/AIDS di Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung.
Ia menyampaikan untuk penanggulangan HIV/AIDS ini menjadi perhatian serius bagi lembaga/kementerian, tidak mungkin Dinkes bekerja sendiri untuk menanggulanginya.
"Kami harapkan bisa bekerja sama dengan bapak ibu semua, baik dari sektor swasta, akademisi, lembaga masyarakat, dan komunitas peduli AIDS," katanya.
Ia berharap target untuk mengakhiri AIDS pada 2030, dapat diwujudkan dengan kolaborasi semua sektor, fokus pada upaya berkelanjutan serta keberanian untuk memperjuangkan akses yang adil dan setara, memiliki hak untuk sehat dan bermartabat bebas dari stigma, diskriminasi dan hambatan dalam dalam mengakses layanan kesehatan bagi teman-teman penderita HIV/AIDS .
"Hari AIDS sedunia ini merupakan momentum bagi kita semua untuk menyukseskan penanggulangan HIV/AIDS menuju berakhirnya AIDS 2030," katanya.
Ia menyampaikan untuk tujuan pengendalian HIV/AIDS, menurunnya infeksi baru HIV dan menurunnya tingkat angka kematian karena AIDS, kemudian menurunnya tingkat diskriminasi serendah mungkin.
"Selain itu, dilakukan melalui program suluh, tes, obati, dan pertahankan (STOP), jadi melalui program STOP ini diharapkan 95 persen orang dengan HIV mengetahui statusnya, kemudian 95 persen orang HIV/AIDS mendapatkan pengobatan, dan 95 persen yang mendapatkan pengobatan tersupresi virusnya," katanya.