Semarang (ANTARA) - Susu Kambing Etawalin mendukung ajang lari bergengsi Semarang 10K yang digelar pada 15 Desember 2024, dengan titik start dan finis di Balai Kota Semarang.
Executive Vice President (EVP) Branding & Marketing PT Etos Kreatif Indonesia Dr. Erwin Panigoro menegaskan dukungan Etawalin pada Semarang 10K merupakan wujud komitmen perusahaan terhadap gaya hidup aktif masyarakat Indonesia.
"Etawalin memberikan dukungan kepada pelari tidak hanya untuk meraih garis finis, tetapi juga untuk memulihkan tubuh mereka setelah berlari dan merasakan pengalaman lari bebas cedera," katanya.
Mengusung tema "Step Up Your Limit", Semarang 10K tidak hanya menarik ribuan peserta dari berbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga dari mancanegara.
Para pelari berlomba akan dalam tiga kategori utama, yakni 10K Nasional, 10K Pelajar, dan 10K Master 40+, dengan total peserta mencapai 2.500 orang.
Susu Kambing Etawalin hadir sebagai "official sponsor" untuk mendukung para pelari dalam mencapai performa terbaik mereka dan sebagai komitmennya terhadap gaya hidup sehat.
Di sela persiapan Semarang 10K, Kamis (12/12), ia mengatakan bahwa semangat ajang tersebut sejalan dengan visi Etawalin melalui kampanye "Lari Lebih Kuat".
"Semangat Step Up Your Limit yang diusung Semarang 10K sangat selaras dengan semangat Lari Lebih Kuat dari Etawalin. Kami ingin mendorong pelari untuk terus melangkah lebih kuat dan mencapai performa terbaik mereka," katanya.
Berlari jarak jauh, seperti Semarang 10K dapat meningkatkan risiko "overuse injury" akibat tekanan berulang pada sendi, terutama lutut dan pergelangan kaki sehingga pemulihan tubuh menjadi kunci untuk menghindari cedera.
Sebagai dukungan terhadap Semarang 10K, Etawalin juga menggelar Talkshow Kesehatan bersama dr. Edward Tirtananda Wikanta, M.Biomed, pakar biomedis asal Semarang yang disiarkan di Radio Top 97.7 FM Semarang dan media sosial Instagram @etawalin.official, Jumat (13/12).
Edward menjelaskan bahwa cedera akibat lari jarak jauh sering disebabkan oleh tekanan berulang pada sendi, terutama lutut dan pergelangan kaki.
Jika tidak diimbangi dengan pemulihan yang cukup, kata dia, cedera tersebut bisa memperlambat proses pemulihan dan menghambat performa pelari di masa depan.
"Lari terlalu sering tanpa memberikan waktu istirahat yang cukup akan membuat tubuh rentan terhadap cedera, kelelahan kronis, dan penurunan performa fisik," katanya.
"Kondisi ini disebut 'overuse injury', kondisi yang umum terjadi pada pelari yang tidak memprioritaskan pemulihan tubuh di antara sesi latihan atau setelah berlari," lanjutnya.
Karena itu, ia menjelaskan pentingnya asupan nutrisi yang tepat untuk mendukung pemulihan dan mencegah cedera.
"Konsumsi makanan tinggi protein membantu pemulihan otot lebih cepat, meningkatkan performa, dan mengurangi risiko cedera. Nutrisi
seperti kalsium dan vitamin D, yang terkandung dalam susu kambing etawa, sangat bermanfaat untuk memperkuat tulang dan menjaga kesehatan sendi," katanya.
Selain itu, ia juga merekomendasikan bahan alami seperti jahe, temulawak, kayu manis, daun salam dan sereh sebagai pendukung pemulihan optimal.
"Kombinasi bahan-bahan ini efektif mengatasi nyeri sendi dan pegal linu, terutama bagi pelari yang membutuhkan pemulihan cepat," katanya.
Etawalin melalui program Etawalin Running Journey mendukung pelari di setiap even bergengsi, seperti Dieng Etawalin Run, Maybank Marathon, Borobudur Marathon, dan kini
Semarang 10K Run.