Jepara, Jateng (ANTARA) - Bayi baru lahir asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, ikut tes swab COVID-19 untuk memastikan apakah tertular dari ibunya yang dinyatakan positif corona jenis baru itu atau tidak, kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Jepara Fakhrudin.
"Selain bayinya yang menjalani tes swab, ibunya juga menjalani tes serupa untuk kedua kalinya guna memastikan bahwa yang bersangkutan memang benar-benar sudah sembuh," katanya di Jepara, Selasa.
Ia mengemukakan kepastian ada warga Jepara yang positif COVID-19 itu setelah menerima surat pada Senin (13/4) terkait hasil pemeriksaan swab dari Dinas Kesehatan Provinsi Jateng yang menyatakan tambahan satu kasus baru yang dialami seorang ibu asal Kecamatan Nalumsari yang baru saja melahirkan.
Dengan adanya satu warga positif tersebut, kata dia, maka total saat ini ada tiga orang yang positif penyakit COVID-19 di Kabupaten Jepara.
Ibu dan bayi yang baru dilahirkan pada 31 Maret 2020 dengan operasi caesar di RSUP Kariadi Semarang itu kini berada di rumahnya karena kondisi kesehatannya yang sudah membaik.
Meskipun demikian, mereka harus menjalani isolasi mandiri secara ketat dan warga juga tidak diperkenankan menjenguk bayi dan ibunya tersebut.
"Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pihak kecamatan maupun desa," katanya.
Masyarakat setempat, katanya, juga memahami konidisi yang ada serta turut menjaga situasinya tetap kondusif.
Berdasarkan hasil pelacakan tim medis dari DKK Jepara, warga Nalumsari tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Rembang dan pernah kontak dengan orang dari Jakarta pada saat masih hamil.
Pada tanggal 29 Maret 2020, yang bersangkutan mengalami kontraksi sehingga dilarikan ke rumah sakit.
Karena mengalami keluhan batuk dan riwayat perjalanan serta kontak dengan orang dari Jakarta, kemudian ditetapkan sebagai PDP lalu dirujuk ke RSUD Lukmono Hadi Kudus.
Pada 31 Maret 2020, pasien kembali dirujuk ke RSUP Kariadi Semarang dan menjalani operasi caesar.
Tes swab tenggorokan dilakukan pada tanggal 1 dan 2 April 2020 dan hasilnya dinyatakan positif corona pada 13 April 2020.
Sementara pada 4 April 2020, yang bersangkutan diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik setelah sempat ditempatkan di ruang isolasi.
Baca juga: Pasien dalam pengawasan RS Columbia Asia asal Jepara positif COVID-19 meninggal
Tim Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Jepara, pada Senin (13/4) malam juga melakukan pelacakan untuk menginventarisasi warga yang pernah kontak dengan ibu dan bayi tersebut serta melakukan tes cepat (rapid test) untuk warga yang terlacak pernah kontak.
Sementara rumah warga yang positif serta rumah tetangganya juga langsung dilakukan penyemprotan disinfektan pada Selasa (14/4) ini, demikian Fakhrudin.
Baca juga: PDP COVID asal Jepara dirawat di RS Mardi Rahayu Kudus meninggal
Berita Terkait
RSUD Moewardi Solo berhasil lakukan Fetoskopi Laser Ablasio
Selasa, 29 Oktober 2024 16:31 Wib
IDAI minta pemerintah perhatikan gizi dua tahun pertama kehidupan bayi
Senin, 30 September 2024 20:43 Wib
RSUD Kudus luncurkan layanan kolaboratif tekan kematian ibu-bayi
Minggu, 29 September 2024 6:17 Wib
Pencegahan stunting lewat edukasi kental manis
Selasa, 24 September 2024 12:43 Wib
Pemkab Demak gandeng semua pihak turunkan kasus kematian ibu dan bayi
Rabu, 18 September 2024 8:32 Wib
MPS sambut baik pengesahan obat bayi BBLR dan penyakit langka sebagai obat resmi
Rabu, 28 Agustus 2024 9:18 Wib
Ada ruang ibu menyusui bayi di 16 stasiun Daops Semarang
Rabu, 7 Agustus 2024 21:18 Wib
Bayi 9 bulan jadi salah satu korban kecelakaan maut di tol Boyolali
Sabtu, 13 Juli 2024 22:53 Wib