Jepara (ANTARA) - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) asal Jepara yang meninggal dunia pada Kamis (2/4) di Rumah Sakit Columbia Asia Semarang, Jawa Tengah positif terinfeksi penyakit virus corona (COVID-19), kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara Mudrikatun.
"Hasil tes swab tengorokan PDP asal Desa Kelet, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara ini, baru terima setelah pasien tersebut meninggal dunia," ujarnya di Jepara, Selasa.
Setelah mengetahui hasilnya positif, dia langsung memerintahkan jajarannya untuk melakukan penelusuran kontak pasien dengan orang di sekitarnya.
Hasilnya, lanjut dia, sudah ada 10 orang yang dilakukan tes cepat (rapid test), baik dari keluarganya maupun karyawan yang bekerja di tempat usaha almarhum.
Empat orang di antaranya, berada di Kecamatan Mlonggo, sedangkan enam orang di Kecamatan Keling dengan hasil negatif.
Hari ini (7/4), Dinas Kesehatan bersama Puskesmas melakukan penelusuran kontak kembali di Kecamatan Keling, hasilnya ada sembilan orang.
Sementara informasi sebelum dirawat almarhum pernah menghadiri rapat rukun tetangga (RT), katanya, juga akan menjadi sasaran penelusuran kontak.
Untuk istri almarhum sendiri, saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Ketileng Semarang dengan hasil rapid test positif, namun belum dilakukan tes swab tenggorokan, kemudian masih harus ditindaklanjuti dengan polymerase chain reaction (PCR).
Sementara dua anak almarhum saat ini menjalani isolasi di Semarang, sedangkan menantu beserta cucunya diharapkan juga melakukan isolasi mandiri.
Terkait dengan riwayat perjalanan almarhum, informasinya dari Jakarta, namun saat menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Rehatta Kelet pada tanggal 25 Maret 2020 setelah merasa tidak enak badan, namun mengakunya dari Semarang.
Sementara Kota Semarang, kata dia, saat itu belum termasuk area transmisi, kemudian yang bersangkutan periksa di RS Columbia Asia Semarang pada 26 Maret 2020, sedangkan 30 Maret 2020 akhirnya dirawat inap.
Pada tanggal 2 April 2020, PDP asal Kecamatan Keling tersebut akhirnya meninggal dunia, kemudian baru diketahui hasil swab-nya positif corona. ***3***
Berita Terkait
![Pakar sebut lembaga otoritas PDP yang kuat perlu segera dibentuk](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2022/09/20/pratama_mendikbud.jpg)
Pakar sebut lembaga otoritas PDP yang kuat perlu segera dibentuk
Selasa, 20 September 2022 16:26 Wib
![Bocor data berulang, memahami urgensi UU PDP di Indonesia](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2022/07/21/bocor_data.jpg)
Bocor data berulang, memahami urgensi UU PDP di Indonesia
Kamis, 21 Juli 2022 13:46 Wib
![Pakar usulkan Komisi PDP jadi lembaga independen](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2022/04/08/pratama_sensus_penduduk.jpg)
Pakar usulkan Komisi PDP jadi lembaga independen
Jumat, 8 April 2022 7:58 Wib
![Pakar: Komisi PDP tidak akan maksimal di bawah BSSN](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2022/04/07/PRATAMA-16-7.jpg)
Pakar: Komisi PDP tidak akan maksimal di bawah BSSN
Kamis, 7 April 2022 14:14 Wib
![Peretas masih berseliweran di tengah penundaan pembahasan RUU PDP](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2022/01/25/RUU-PDP.jpg)
Peretas masih berseliweran di tengah penundaan pembahasan RUU PDP
Selasa, 25 Januari 2022 10:18 Wib
![Pratama: Jangan sampai RUU PDP kehilangan taji](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2022/01/24/pratama_bos.jpg)
Pratama: Jangan sampai RUU PDP kehilangan taji
Senin, 24 Januari 2022 11:22 Wib
![RUU PDP harus dibuat sangat](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2022/01/23/pratama_covid-19.jpg)
RUU PDP harus dibuat sangat "powerful" dan tidak ambigu
Minggu, 23 Januari 2022 18:35 Wib
![CISSReC: Data bocor dapat digunakan teroris untuk tambah anggota](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2021/11/21/Screen-Shot-2021-11-21-at-11.53.12.png)
CISSReC: Data bocor dapat digunakan teroris untuk tambah anggota
Minggu, 21 November 2021 13:09 Wib