UMP siap bantu kepolisian melalui Digital Forensics Center
Purwokerto (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, siap membantu kepolisian dalam menyelesaikan berbagai persoalan melalui Digital Forensics Center, kata Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho.
"Kami punya dua kepentingan untuk membuat Digital Forensics Center ini. Yang pertama adalah kepentingan internal kita untuk pengembangan secara akademik terutama di Prodi Teknik Informatika karena kami sudah punya Prodi Teknik Informatika sudah cukup lama dan salah satu kekhasan, keunggulan di Teknik Informatika kami adalah Digital Forensics," katanya di Purwokerto, Sabtu.
Anjar mengatakan hal itu kepada wartawan usai meresmikan Digital Forensics Center (DFC) yang berada di lantai 4 Gedung Fakultas Teknik dan Sains, UMP.
Baca juga: LDC UMP terapkan sistem pengajaran bahasa Inggris berbasis komputer dan "mobile assisted learning"
Baca juga: FKIP UMP akan menjadi pusat kajian budaya Banyumas
Sementara yang kedua, kata dia, pihaknya tidak menutup mata terhadap beberapa kebutuhan-kebutuhan di UMP sehingga sebagai sebuah perguruan tinggi harus punya tanggung jawab untuk membantu pemerintah, masyarakat, atau pihak kepolisian dalam menyelesaikan persoalan-persoalan.
"Dalam hal ini adalah persoalan-persoalan yang perlu diselesaikan melalui sistem digital forensics, sehingga kegiatan kami ini adalah dalam rangka untuk membantu proses yang mungkin terjadi di Kepolisian, di Kejaksaan, di Pengadilan yang memerlukan bantuan digital forensics, kami siap untuk membantu," tegasnya.
Kendati baru diresmikan, dia mengatakan Digital Forensics Center UMP telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dan membantu penelusuran jejak digital dari sekitar 40 kasus yang ditangani Kepolisian di wilayah Banyumas dan sekitarnya.
Sementara itu, Ketua Digital Forensics Center UMP Mukhlis Prasetyo Aji mengatakan laboratorium unggulan forensik digital tersebut akan berfungsi sebagai Center of Excellence yang memiliki tugas pokok, antara lain sebagai pusat pengelolaan pengetahuan dan pusat pembinaan jaringan nasional perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM).
Selain itu, kata dia, Digital Forensics Center UMP juga akan menjadi pusat pengembangan aktivitas analisa kasus kejahatan siber, pelatihan dan pemberdayaan sumber daya manusia profesi forensik digital serta keamanan siber, dana pencarian serta pelatihan untuk keamanan data dan forensik digital forensik.
"Kami telah bekerja sama dengan Polresta Banyumas, Polres Kebumen, dan Polres Purbalingga, pada umumnya berupa kasus pornografi. Kami juga pernah menjadi saksi ahli digital forensics dalam persidangan saat mengungkap kasus di wilayah kerja Polsek Ajibarang, Banyumas," katanya.
Dalam melakukan forensik digital, kata dia, pihaknya menggunakan perangkat lunak seperti yang digunakan oleh Mabes Polri namun ke depan akan menyiapkan perangkat lunak sendiri yang pembangunannya bakal melibatkan mahasiswa.
"Nanti kita akan menyiapkan perangkat yang bisa mengolah data, menyiapkan bukti digital untuk kasus-kasus siber," jelasnya.
Baca juga: Mahasiswa UMP latih warga Cibiyuk Pemalang mengenai keamanan pangan
Baca juga: 22 mahasiswa UMP peroleh beasiswa dari BRI
"Kami punya dua kepentingan untuk membuat Digital Forensics Center ini. Yang pertama adalah kepentingan internal kita untuk pengembangan secara akademik terutama di Prodi Teknik Informatika karena kami sudah punya Prodi Teknik Informatika sudah cukup lama dan salah satu kekhasan, keunggulan di Teknik Informatika kami adalah Digital Forensics," katanya di Purwokerto, Sabtu.
Anjar mengatakan hal itu kepada wartawan usai meresmikan Digital Forensics Center (DFC) yang berada di lantai 4 Gedung Fakultas Teknik dan Sains, UMP.
Baca juga: LDC UMP terapkan sistem pengajaran bahasa Inggris berbasis komputer dan "mobile assisted learning"
Baca juga: FKIP UMP akan menjadi pusat kajian budaya Banyumas
Sementara yang kedua, kata dia, pihaknya tidak menutup mata terhadap beberapa kebutuhan-kebutuhan di UMP sehingga sebagai sebuah perguruan tinggi harus punya tanggung jawab untuk membantu pemerintah, masyarakat, atau pihak kepolisian dalam menyelesaikan persoalan-persoalan.
"Dalam hal ini adalah persoalan-persoalan yang perlu diselesaikan melalui sistem digital forensics, sehingga kegiatan kami ini adalah dalam rangka untuk membantu proses yang mungkin terjadi di Kepolisian, di Kejaksaan, di Pengadilan yang memerlukan bantuan digital forensics, kami siap untuk membantu," tegasnya.
Kendati baru diresmikan, dia mengatakan Digital Forensics Center UMP telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dan membantu penelusuran jejak digital dari sekitar 40 kasus yang ditangani Kepolisian di wilayah Banyumas dan sekitarnya.
Sementara itu, Ketua Digital Forensics Center UMP Mukhlis Prasetyo Aji mengatakan laboratorium unggulan forensik digital tersebut akan berfungsi sebagai Center of Excellence yang memiliki tugas pokok, antara lain sebagai pusat pengelolaan pengetahuan dan pusat pembinaan jaringan nasional perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM).
Selain itu, kata dia, Digital Forensics Center UMP juga akan menjadi pusat pengembangan aktivitas analisa kasus kejahatan siber, pelatihan dan pemberdayaan sumber daya manusia profesi forensik digital serta keamanan siber, dana pencarian serta pelatihan untuk keamanan data dan forensik digital forensik.
"Kami telah bekerja sama dengan Polresta Banyumas, Polres Kebumen, dan Polres Purbalingga, pada umumnya berupa kasus pornografi. Kami juga pernah menjadi saksi ahli digital forensics dalam persidangan saat mengungkap kasus di wilayah kerja Polsek Ajibarang, Banyumas," katanya.
Dalam melakukan forensik digital, kata dia, pihaknya menggunakan perangkat lunak seperti yang digunakan oleh Mabes Polri namun ke depan akan menyiapkan perangkat lunak sendiri yang pembangunannya bakal melibatkan mahasiswa.
"Nanti kita akan menyiapkan perangkat yang bisa mengolah data, menyiapkan bukti digital untuk kasus-kasus siber," jelasnya.
Baca juga: Mahasiswa UMP latih warga Cibiyuk Pemalang mengenai keamanan pangan
Baca juga: 22 mahasiswa UMP peroleh beasiswa dari BRI