1.392 hektare lahan tanaman padi di Boyolali kekeringan
Boyolali (ANTARA) - Dinas Pertanian Boyolali, Jawa Tengah, menyebutkan dampak musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan seribuan hektare lahan tanaman padi di wilayah ini, mengalami kekeringan.
Kepala Dispertan Boyolali Bambang Jiyanto melalui Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Marsini, di Boyolali, Rabu, mengatakan, ada sekitar 1.392 hektare lahan persawahan tanaman padi mengalami kekeringan dari total seluas 22.717 ha di wilayah ini.
Marsini mengatakan musim kemarau yang terjadi beberapa bulan terakhir ini, menyebabkan lahan pertanian yang mengalami kekeringan yang semakin meluas, terutama lahan daerah tadah hujan bisa menyebabkan gagal panen.
"Lahan sawah yang gagal panen pada umumnya tanaman padi yang jauh dari saluran irigasi permanen. Daerah rawan kekeringan antara lain di wilayah Kecamatan Klego, Sambi, Simo, dan Karanggede, tanaman padi di sawah itu, banyak yang gagal panen," kata Marsini.
Menurut dia, lahan sawah yang tanaman padi mengalami gagal panen tercatat sudah mencapai 177 hektare. Jumlah tersebut ada kemungkinan bisa bertambah luasannya karena melihat dari kondisi kekeringan yang melanda sebagian besar di Boyolali.
Baca juga: Kekeringan, puluhan hektare tanaman padi di Pati puso
Bahkan, kata dia, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kemarau akan berlangsung hingga Desember diperkirakan tidak terjadi hujan. Pihaknya mendapat informasi kemarau tahun ini, kata dia, kemungkinan lebih panjang dibanding tahun sebelumnya.
Dispertan Boyolali sebenarnya sudah berupaya menfasilitasi masalah kekeringan di sektor pertanian tersebut. Hal itu, misalnya dengan membuat sumur-sumur pantek di lokasi persawahan. Lahan sawah yang mengalami gagal panen kebanyakan sumber mata air tanah minim.
Namun, pihaknya yang membuah sumur dalam di wilayah Nogosari cukup berhasil. Adanya sumur itu, selain bantuan dari Pemerintah, juga dari swadaya para petani dengan membuat sumur sendiri.
Dispertan menarget produksi padi di Boyolali 2019, sebanyak 295.000 ton Gabah Kering panen (GKP). Pihaknya berharap produksi padi dari lahan pertanian irigasi teknis dapat meningkat, sehingga target produksi tahun ini, dapat tercapai.
Baca juga: 500 hektare tanaman padi di Banyumas puso akibat kekeringan
Kepala Dispertan Boyolali Bambang Jiyanto melalui Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Marsini, di Boyolali, Rabu, mengatakan, ada sekitar 1.392 hektare lahan persawahan tanaman padi mengalami kekeringan dari total seluas 22.717 ha di wilayah ini.
Marsini mengatakan musim kemarau yang terjadi beberapa bulan terakhir ini, menyebabkan lahan pertanian yang mengalami kekeringan yang semakin meluas, terutama lahan daerah tadah hujan bisa menyebabkan gagal panen.
"Lahan sawah yang gagal panen pada umumnya tanaman padi yang jauh dari saluran irigasi permanen. Daerah rawan kekeringan antara lain di wilayah Kecamatan Klego, Sambi, Simo, dan Karanggede, tanaman padi di sawah itu, banyak yang gagal panen," kata Marsini.
Menurut dia, lahan sawah yang tanaman padi mengalami gagal panen tercatat sudah mencapai 177 hektare. Jumlah tersebut ada kemungkinan bisa bertambah luasannya karena melihat dari kondisi kekeringan yang melanda sebagian besar di Boyolali.
Baca juga: Kekeringan, puluhan hektare tanaman padi di Pati puso
Bahkan, kata dia, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kemarau akan berlangsung hingga Desember diperkirakan tidak terjadi hujan. Pihaknya mendapat informasi kemarau tahun ini, kata dia, kemungkinan lebih panjang dibanding tahun sebelumnya.
Dispertan Boyolali sebenarnya sudah berupaya menfasilitasi masalah kekeringan di sektor pertanian tersebut. Hal itu, misalnya dengan membuat sumur-sumur pantek di lokasi persawahan. Lahan sawah yang mengalami gagal panen kebanyakan sumber mata air tanah minim.
Namun, pihaknya yang membuah sumur dalam di wilayah Nogosari cukup berhasil. Adanya sumur itu, selain bantuan dari Pemerintah, juga dari swadaya para petani dengan membuat sumur sendiri.
Dispertan menarget produksi padi di Boyolali 2019, sebanyak 295.000 ton Gabah Kering panen (GKP). Pihaknya berharap produksi padi dari lahan pertanian irigasi teknis dapat meningkat, sehingga target produksi tahun ini, dapat tercapai.
Baca juga: 500 hektare tanaman padi di Banyumas puso akibat kekeringan