Kudus (ANTARA) - Sekitar 1.500 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Assa'idiyah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diajarkan untuk rutin mengonsumsi susu yang diyakini berkontribusi meningkatkan kesehatan badan dan inteligensi.
Menurut Ketua Yayasan Assa'idiyyah Kiai Noor Khalim Anwar di Kudus, Rabu, kegiatan makan siang hingga minum susu segar ini merupakan program rutin yang digelar oleh pihak yayasan setiap selapanan atau 35 hari di hari Jumat Legi.
Bahkan, kata dia, program minum susu juga sudah berlangsung sejak 20 tahun silam, ketika yayasan Assa'idiyah mulai berdiri.
"Para siswa SMP, SMK, MA maupun santri yang tergabung dalam Yayasan Assa'idiyah memiliki slogan 'ayo ngaji, ayo sekolah, mangan (makan) bareng menyelesaikan masalah'," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, kegiatan makan bersama dan minum susu merupakan hal yang biasa dilakukan secara rutin.
Apalagi dengan mengonsumsi menu makanan yang memiliki nutrisi tinggi tentunya akan membuat kekebalan tubuh anak semakin kuat, memiliki jiwa yang kuat, akal kuat, dan sehat.
Ia juga membantah jika kegiatan tersebut ada kaitannya dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kudus Moh Wahibul Minan yang ikut memantau kegiatan minum susu bareng di kompleks makam Mbah Hamzah di Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, mengakui sebelumnya memang mendapat informasi bahwa ada kegiatan minum susu bareng Prabowo di salah satu lingkungan pendidikan.
"Kami datang ke lokasi untuk memantau dan memastikan. Mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai. Hasilnya kegiatan tersebut bukanlah kampanye," ujarnya.
Apalagi, kata dia, pihaknya tidak menemukan adanya unsur ajakan maupun menyebut nama pasangan calon presiden.