Demak (ANTARA) - Guna memperluas kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sampai pelosok desa, BPJS Kesehatan Cabang Semarang kembali menjalin kerja sama Program Petakan, Sisir, Advokasi, dan Registrasi (Pesiar) untuk merekrut peserta dan meningkatkan keaktifan peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di dengan tiga pemerintah desa. Kamis (25/4).
Adapun ketiga desa tersebut antara lain Desa Kerangkulon Kecamatan Wonosalam, Desa Harjowinangun Kecamatan Dempet, dan Desa Cabean Kecamatan Demak.
Per bulan April, sebanyak 98,41 persen dari penduduk Kabupaten Demak telah memiliki jaminan kesehatan. Hanya saja, cakupan kepesertaan belum merata di seluruh wilayah Kabupaten Demak.
Melalui Program Pesiar, penyisiran penduduk yang belum memiliki jaminan kesehatan dilakukan oleh pemerintah desa dengan menugaskan Agen Pesiar untuk melakukan pemetaan penduduk, penyisiran wilayah berdasarkan hasil pemetaan, serta kegiatan advokasi dan sosialisasi yang melibatkan aparat desa.
Tujuannya, memetakan masyarakat desa yang belum terlindungi JKN, menyisir masyarakat rentan, masyarakat pekerja sektor formal serta memastikan masyarakat desa yang belum memiliki JKN menjadi Peserta JKN agar tercipta desa UHC- Desa Sehat Sejahtera.
Lebih lanjut, kepesertaan Program JKN ditingkat Desa dapat mencapai 100 persen dan kepesertaan JKN mencapai 98 persen secara nasional sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024.
“Pada tahun 2023, kami juga telah melakukan kerjasama percontohan dengan Pemerintah Desa Donorojo. Dengan tekad kuat bersama pemerintah desa akhirnya seluruh saat ini seluruh warga telah memiliki akses pelayanan kesehatan,” ucap Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, Fitria Nurlaila Pulukadang.
Menilik kesuksesan Desa Donorojo dalam Program PESIAR, seluruh jajaran mulai dari pemerintah daerah, desa, kecamatan, kelurahan hingga pemerintah desa setempat beserta agen pesiar tidak hanya berfokus pada perluasan kepesertaan, namun juga tingkat kesadaran dan keaktifan masyarakat dalam membayarkan iuran.
“Program JKN ini bukti nyata kepedulian pemerintah dalam mensejahterakan kehidupan masyarakat. Mungkin di tingkat desa masih ada kendala mengapa masyarakat belum memiliki JKN, karena itu melalui program ini pemerintah desa yang paling dekat dengan masyarakat akan membantu memberi solusi dengan tetap berkoordinasi dengan kami,” tambahnya.
Sementara itu ditemui pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Kerangkulon, Ahmad Saifudin Ridwan menyebut Program JKN ini sangat membantu masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi lemah.
“Saya sangat setuju dan sangat mendukung Program Pesiar yang hadir di desa kami. Karena sumber daya manusia di desa kami masih awam dengan Program JKN. Sebagian besar sudah memahami dan memanfaatkan . Namun sebagian kecil ini yang perlu kita tingkat kesadarannya agar memiliki jaminan kesehatan,” ucapnya.
Lebih lanjut Ahmad menuturkan, dengan adanya kerja sama strategis ini ia beserta seluruh perangkat desa merasa semakin dekat dengan BPJS Kesehatan dan JKN tentunya.
“Pada saat kami terjun ke lapangan sekaligus memberdayakan agen PESIAR yang dalam pelaksanaan Program JKN kami akan lebih mudah untuk berkoordinasi. Selain itu, kami juga berharap tidak ada lagi warga desa yang tidak terlindungi oleh jaminan kesehatan kedepannya,” tambahnya.
Ahmad, bersama kedua kepala desa lainnya berkomitmen setelah penandatanganan perjanjian kerjasama ini anggota perangkat desa akan terus bergerak aktif untuk mengidentifikasi status kepesertaan warga, terutama yang belum terdaftar pada Program JKN. Sekaligus juga mendata warga yang memiliki kepesertaan JKN, namun statusnya tidak aktif. Hal ini dilakukan agar data lapangan yang dimiliki valid.
“Kami juga akan segera menunjuk agen pesiar yang bertugas di wilayah desa,” tutupnya. ***