Semarang (ANTARA) - Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ahmad Wahid mengatakan gangguan pada mesin MV.Soul of Luck menjadi penyebab kapal pengangkut peti kemas tersebut menyenggol container crane hingga roboh di pelabuhan itu.
Hal tersebut disampaikan Wahid di Semarang, Senin, berdasarkan hasil klarifikasi terhadap berbagai pihak, seperti nahkoda dan petugas.kamar mesin MV.Soul of Luck, serta nahkoda kapal pandu.
Ia menjelaskan saat akan masuk ke dermaga peti kemas, terjadi ketidaknormalan pada kapal. "Ada gangguan sistem penggerak kapal, sehingga kapal gagal berhenti," katanya.
Baca juga: Pelindo III sebut kerugian Rp60 miliar akibat pengangkat kontainer roboh
Menurut dia, MV.Soul of Luck seharusnya bergerak mundur untuk menghentikan laju kapal. Bahkan, lanjut dia, kapal tunda yang bertugas memandu kapal juga susah berusaha menarik MV.Soul of Luck, namun gagal karena tali putus.
"Ini sudah upaya maksimal yang dilakukan, jika tidak kapal justru akan menabrak dari arah depan," katanya. Ia menambahkan insiden tersebut tidak sampai menggangung aktivitas di Pelabuhan Tanjung Emas Semaranf.
Sebelumnya diberitakan, MV.Soul of Luck menyenggol hingga roboh container crane di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Minggu sore.
MV.Soul of Luck bertolak dari Pelabuhan Port Klang Malaysia pada 11 Juli 2019 dan tiba di Semarang pada 14 Juli.
Kapal berbobot mati 16.915 GT tersebut menyenggol container crane 3 yang berada paling ujung di terminal peti kemas itu.
Baca juga: KSOP Tanjung Emas pastikan container crane roboh tak ganggu aktivitas pelabuhan