Semarang (ANTARA) - Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Sumanto meminta masyarakat kembali menata dan menjaga kondisi finansial setelah Lebaran 2025 di tengah ketidakpastian global yang berpengaruh pada lesunya perekonomian saat ini.
Menurut Sumanto di Semarang, Rabu, saat ini masyarakat perlu bijak dalam mengelola keuangan terlebih pengeluaran masyarakat cukup besar untuk mudik, membeli baju baru dan berbagai kebutuhan lainnya selama Ramadhan dan menyambut Idul Fitri.
"Masyarakat perlu berhemat karena Idul Fitri tahun ini jatuh di akhir Maret dan awal April. Bulan April masih panjang sehingga banyak kebutuhan lain yang tentu butuh biaya," ujarnya.
Ia bersyukur mudik dan balik saat Lebaran lalu berjalan lancar meski kondisi ekonomi sedang sulit.
"Ibaratnya setahun mereka bekerja, hasilnya dihabiskan saat Lebaran. Mudik dan balik lancar meski ada penurunan jumlah masyarakat yang mudik," ujarnya.
"Semua merasakan situasi yang sulit ini, tapi jangan pesimistis. Guncangan ekonomi terjadi di semua sektor. Jika negara berhemat, kita juga harus berhemat. Dalam kondisi seperti ini, harus hati-hati untuk jangka panjang," katanya melanjutkan.
Ia berharap kondisi perekonomian membaik dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD Jateng Ayuning Sekar Suci juga mengajak masyarakat mengelola keuangan usai Idul Fitri.
Ia mengungkapkan Jateng mengalami inflasi 1,43 persen month to month pada Maret 2025 yang dipengaruhi tekanan inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau.
"Penting untuk memulihkan dan menjaga kondisi finansial pasca Ramadan dan Lebaran ini," ujarnya.
Ia juga mengkritisi maraknya judi daring yang ikut mengganggu perekonomian masyarakat. Bahkan, banyak anak muda yang tertarik ikut berjudi secara daring.
"Judi online ini perlu disikapi karena ikut menjadi pemicu turunnya daya beli masyarakat," katanya.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Jateng minta penataan ulang OPD berdampak ke masyarakat