Jakarta (ANTARA) - Institut penelitian di Korea Selatan mengembangkan teknologi yang memungkinkan konsumen untuk memeriksa kesegaran telur dengan mudah melalui ponsel pintar mereka.
Teknologi baru itu menggunakan label sensor nirkabel yang dapat digunakan kembali, unit komunikasi dan perangkat lunak dinamis untuk memeriksa pergerakan dan suhu telur di sekitarnya tanpa memecahkan cangkang, demikian menurut Institut Penelitian Makanan Korea (KFRI) seperti dilaporkan Kantor Berita Yonhap.
"Sistem prediksi dinamis menganalisis data yang dikumpulkan dan menentukan kesegaran menggunakan unit Haugh," kata Kim Ji-young, yang memimpin tim peneliti KFRI.
Unit Haugh mengukur berat dan ukuran putih telur untuk memeriksa kesegarannya, dengan jumlah yang lebih tinggi mewakili kualitas yang baik.
Dengan label dan sensor yang terhubung ke jaringan komunikasi lokal, tingkat akurasi 90 persen kesegaran telur dapat dicapai dengan pemantauan real time pada setiap ponsel pintar.
Peneliti mengatakan jika mereka mendapatkan mitra perusahaan untuk mengaplikasikan teknologi itu, maka pelacak telur itu akan hadir pada 2021.
Selain telur, teknologi cek kesegaran itu juga bisa diterapkan untuk kimchi. Khusus kimchi, makanan tradisional Korea yang selalu dihidangkan di meja makan, sistem dapat memeriksa tingkat fermentasi yang akan memengaruhi rasa.
Baca juga: Benarkah telur bisa naikkan kolesterol?
Baca juga: Susu dan telur, kombinasi sarapan sehat ala Indonesia