Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat ekspor Jawa Tengah selama Februari 2019 anjlok sebesar 15,18 persen dibanding bulan sebelumnya, sedangkan impor malah naik pada periode sama.
Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Kamis mengatakan nilai ekspor selama Februari tercatat mencapai 747,05 juta dolar AS.
Adapun ekspor komoditas nonmigas tercatat mencapai Rp643,5 juta dolar AS.
Ia menyebut Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok masih menjadi tiga negara utama tujuan ekspor Jawa Tengah.
Adapun nilai impor Jawa Tengah selama Februari 2019 mencapai 1 miliar dolar AS. mengalami peningkatan sebesar 2,51 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari nilai impor sebesar itu, nilai komoditas nonmigas mencapai 703,9 juta dolar AS.
Adapun negara importir terbesar untuk Jawa Tengah, lanjut dia, masih diduduki oleh Tiongkok dengan nilai mencapai 328,9 juta dolar AS.
Pada Febrari 2019, BPS mencatat neraca perdagangan luar negeri Jawa Tengah mengalami defisit sebesar 360,1 juta Dolar AS.
Berita Terkait
Nilai tukar petani secara nasional naik 2,28 persen
Senin, 4 Maret 2024 18:18 Wib
BPS: Inflasi Jateng di Februari 2024 capai 0,57 persen
Sabtu, 2 Maret 2024 7:26 Wib
BPS Purbalingga ingatkan pentingnya publikasi daerah dalam angka
Jumat, 16 Februari 2024 9:03 Wib
BPS: Kenaikan harga beras akibat faktor cuaca dan akses infrastruktur
Kamis, 1 Februari 2024 13:43 Wib
BPS Kudus gelar diseminasihasil Sensus Pertanian 2023
Selasa, 12 Desember 2023 16:37 Wib
BPS harapkan data ST2023 bantu pemda susun rencana pembangunan
Selasa, 5 Desember 2023 15:57 Wib
Unit usaha pertanian perorangan di Jateng turun 13,25 persen
Senin, 4 Desember 2023 22:23 Wib
BPS: Indeks Pembangunan Manusia Jawa Tengah naik 0,81 persen
Jumat, 1 Desember 2023 16:25 Wib