BPS: Indeks Pembangunan Manusia Jawa Tengah naik 0,81 persen
Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Tengah pada 2023 mencapai 73,39 naik 0,59 poin atau 0,81 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 72,80.
Kepala BPS Jawa Tengah Dadang Hardiwan dalam siaran pers di Semarang, Jumat, mengatakan peningkatan tersebut didukung oleh seluruh komponen, seperti umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
Selama kurun waktu 2020 hingga 023, lanjut dia, Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah rata-rata meningkat sebesar 0,70 persen.
"Dari dimensi usia dan hidup sehat, bayi di Jawa Tengah yang lahir pada 2023 ini memiliki harapan hidup lebih panjang," kata Dadang.
Ia menjelaskan bayi yang lahir pada 2023 memiliki harapan hidup hingga 74,69 tahun atau meningkat 0,11 persen dibanding yang lahir pada tahun sebelumnya.
Sementara dari sisi pendidikan, lanjut dia, anak dengan usai 7 tahun ke atas memiliki harapan menikmati pendidikan selama 12,85 tahun atau lamanya setara menamatkan SMA atau Diploma I.
Adapun standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran per kapita, menurut dia, meningkat Rp458 ribu atau 1,01 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara jika dilihat dari daerahnya, kata Dadang, IPM terendah terjadi di Kabupaten Brebes dengan 67,95 poin, sedangkan IPM tertinggi di Kota Salatiga dengan 84,99 poin.
Baca juga: BPS: Tingkat pengangguran di Jateng 5,13 persen
Kepala BPS Jawa Tengah Dadang Hardiwan dalam siaran pers di Semarang, Jumat, mengatakan peningkatan tersebut didukung oleh seluruh komponen, seperti umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
Selama kurun waktu 2020 hingga 023, lanjut dia, Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah rata-rata meningkat sebesar 0,70 persen.
"Dari dimensi usia dan hidup sehat, bayi di Jawa Tengah yang lahir pada 2023 ini memiliki harapan hidup lebih panjang," kata Dadang.
Ia menjelaskan bayi yang lahir pada 2023 memiliki harapan hidup hingga 74,69 tahun atau meningkat 0,11 persen dibanding yang lahir pada tahun sebelumnya.
Sementara dari sisi pendidikan, lanjut dia, anak dengan usai 7 tahun ke atas memiliki harapan menikmati pendidikan selama 12,85 tahun atau lamanya setara menamatkan SMA atau Diploma I.
Adapun standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran per kapita, menurut dia, meningkat Rp458 ribu atau 1,01 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara jika dilihat dari daerahnya, kata Dadang, IPM terendah terjadi di Kabupaten Brebes dengan 67,95 poin, sedangkan IPM tertinggi di Kota Salatiga dengan 84,99 poin.
Baca juga: BPS: Tingkat pengangguran di Jateng 5,13 persen