Kudus (Antaranews Jateng) - Tugu identitas yang merupakan ikon Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal diusulkan untuk disempurnakan serta kerusakan yang terjadi harus segera diperbaiki sebagai daya tarik wisata di Kota Kudus.
"Ketika menjadi pegawai baru di lingkungan Pemkab Kudus, saya memang sempat terlibat dalam proses pembangunan Tugu Indentitas Kudus," kata Bupati Kudus Muhammad Tamzil di sela-sela menghadiri kegiatan bersih-bersih Tugu Identitas Kudus serta lomba repling dan prusiking (panjat dan turun) di Kudus, Minggu.
Seharusnya, kata dia, pada dinding bangunan tugu yang memiliki ketinggian 27 meter itu terdapat relief atau mural maupun grafiti yang menceritakan sejarah Kota Kudus.
Berdasarkan pengamatannya hari ini (30/9), kata dia, beberapa titik tangga menuju puncak tugu juga mulai rusak sehingga perlu ada perbaikan.
Menurut dia memang perlu ada rehabilitasi agar dari luar juga tampak keindahannya, termasuk perlunya ketersediaan lampu sebagai pencahayaan pada malam hari agar semakin menjadi daya tarik.
Apalagi, kata dia, pembangunan tugu identitas diresmikan oleh Gubernur Ismail pada 28 September 1987 itu, dalam rangka memberikan landmark atau petunjuk selain keberadaan Menara Kudus yang terlebih dahulu berdiri.
Keberadaan tugu identitas tersebut, kata dia, termasuk keberhasilan pemerintah daerah era itu.
Dalam rangka menarik perhatian masyarakat luas, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Muria Raya menggelar bersih-bersih Tugu Identitas Kudus serta lomba repling dan prusiking (panjat dan turun) pada bangunan yang menjulang 27 meter dari permukaan tanah tersebut.
Acara tersebut juga dibuka secara simbolis oleh Bupati Kudus Muhammad Tazmil.
Selanjutnya, para pemanjat yang terdiri IJTI, Komunitas Gravitasi, dan mahasiswa pecinta alam Arga Dahana Universitas Muria Kudus langsung memanjat dan membersihkan tugu.
Setelah cukup bersih, kegiatan dilanjutkan dengan adu tangkas repling dan prusiking oleh peserta lomba.
Ketua Panitia Lomba Budi Hutomo mengatakan saat ini kondisi tugu identitas semakin terlupakan hingga tidak terawat. Bahkan, warga tidak lagi tertarik berkunjung, terlebih lagi mengenal nilai historis bangunan yang menjadi ikon Kota Kudus itu.
"Karena bangunan kurang terawat, kami berinisatif untuk membersihkannya. Sekaligus untuk mengenalkan kembali tugu ini. Khususnya bagi generasi muda," ujarnya.
Untuk itulah, digelar lomba yang diikuti 20 tim yang terdiri SMA 1 Kudus, SMA 1 Jekulo, SMA 2 Kudus, Madrasah Aliyah (MA) Nahdlatul Ulama (NU) Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus, dan beberapa sekolah lainnya.
"Selain mengenalkan terhadap generasi muda. Harapannya para wisatawan dari luar Kudus juga tertarik dan mengenal tugu ini," ujarnya.
Berdasarkan data dari Pemkab Kudus, target pemasukan dari retribusi masuk ke tugu identitas tersebut cukup kecil karena pada tahun 2016 ditargetkan Rp1,42 juta.
Berita Terkait
Bank Jateng Cilacap bantu pembangunan Tugu Desa Wisata Jetis
Jumat, 8 Maret 2024 14:51 Wib
Kawasan wisata Tugu Dandang Semarang dibenahi
Selasa, 5 Maret 2024 7:55 Wib
Pemkot Semarang perkuat tanggul di lokasi rawan banjir
Minggu, 11 Februari 2024 7:12 Wib
Monumen Pers Solo gelar pameran foto jelang HPN 2024
Kamis, 1 Februari 2024 16:28 Wib
Mahfud MD tiba di Tugu Proklamasi jelang pendaftaran ke KPU RI
Kamis, 19 Oktober 2023 10:29 Wib
Peringatan Pertempuran 5 Hari di Semarang
Minggu, 15 Oktober 2023 5:24 Wib
Peringati Pertempuran 5 hari, Dishub Semarang rekayasa lalu lintas saat Tugu Muda Semarang
Jumat, 13 Oktober 2023 21:34 Wib
Kejurnas Piala Tugu Muda Semarang, 451 petenis ikut serta
Senin, 12 Juni 2023 15:15 Wib