Magelang (Antaranews Jateng) - Sekitar 100 karyawan hotel di wilayah Magelang dan sekitarnya mengikuti uji sertifikasi yang diselenggarakan oleh Kementerian pariwisata bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata (LSPPar) Housekeeper.
Sekretaris Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata Sucipto di Magelang, Jumat, mengatakan dalam menunjang program pemerintah dalam pelaksanaan sertifikasi profesi di bidang pariwisata LSPPar Housekeeper menggandeng sejumlah pihak untuk melaksanakan program sertifikasi di bidang housekeeping.
Sucipto mengatakan untuk sertifikasi secara nasional sudah dimulai sejak 2006 dengan subsidi dari pemerintah, kemudian tahun 2012 hingga 2013 pemerintah meinta masyarakat untuk mandiri dalam sertifikasi tersebut.
"Namun, ternyata antusias masyarakat relatif kecil, akhirnya 2016 mulai lagi disubsidi pemerintah," katanya.
Ia menuturkan pada 2018, khusus di pariwisata bidang perhotelan housekeeper mendapat kuota 2.200 untuk disertifikasi.
Menurut dia dari target 2.200 sertifikasi tersebut sekitar 1.800 sudah dilakukan sertifikasi khusus housekeeper.
Ia menuturkan melalui kegiatan sebagai anak bangsa dibekali oleh pemerintah, apalagi dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), tenaga kerja Indonesia harus bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar negeri.
Ketua Indonesian Housekeeper Association Magelang Faizal Iziana mengatakan program sertifikasi ini baru pertama kali dilakukan di Magelang dan pesertanya cukup banyak.
"Sekitar 100 orang akan mengikuti sertifikasi, yakni untuk sertifikat level II hingga level VI, namun hari ini paling banyak untuk sertifikat level II (room/housekeeping attendant/butter)," katanya.
Ketua DPD Indonesian Hotel General Manager Jawa Tengah Sugeng Sugiantoro mengatakan kegiatan sertifikasi ini sangat perlu, sertifikasi itu sebetulnya seperti SIM.
"Kita bisa melakukan sesuatu kalau belum ada surat izinnya kita dibilang belum kompeten. Sertifikasi ini difasilitasi pemerintah untuk memastikan bahwa karyawan hotel ini adalah kompeten di bidangnya supaya bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar negeri, karena dengan MEA memungkinkan tenaga asing bekerja di dalam negeri, maka kita harus selevel, maka uji kompetensi dan sertifikasi seperti ini perlu dilakukan," katanya.
Berita Terkait
Employee volunteering tingkatkan kepedulian karyawan BPJAMSOSTEK Kudus
Jumat, 26 April 2024 8:29 Wib
Sekar Bank Jateng salurkan bantuan ke warga terdampak banjir di Pati, Kudus, dan Demak
Senin, 8 April 2024 15:52 Wib
Karyawan Indosat sediakan 1.500 porsi buka puasa warga Semarang
Selasa, 2 April 2024 15:03 Wib
BPJAMSOSTEK fasilitasi pekerja di Sukoharjo dapat tangan palsu robotik
Selasa, 26 Maret 2024 9:01 Wib
BPJS Ketenagakerjaan serahkan tangan robotik kepada karyawan PT Sritex
Senin, 25 Maret 2024 19:06 Wib
PLTU Batang selenggarakan pelatihan peningkatan kemampuan K3 karyawan
Jumat, 1 Maret 2024 17:35 Wib
DJP berikan asistensi SPT kepada karyawan Pertamina Patra Niaga
Selasa, 27 Februari 2024 16:14 Wib
Ratusan karyawan Semen Gresik kompak jadi donor darah
Kamis, 22 Februari 2024 19:53 Wib