Semarang (Antaranews Jateng) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah mendorong perempuan mau terjun ke dunia politik agar bisa memenuhi jumlah keterwakilan perempuan di parlemen.
"Kami mendorong perempuan berpolitik, kalau perempuan itu tidak mau ikut campur, tidak mau ikut berperan, `ora melu-melu` dalam urusan politik, nanti tidak akan ada suara yang bisa didengarkan masyarakat, sebenarnya perempuan itu kebutuhannya apa," kata Ketua DPRD Provinsi Jateng Rukma Setyabudi di Semarang, Senin.
Ia mengaku prihatin terhadap kondisi kaum perempuan dalam upaya memperjuangkan hak-haknya karena kondisi perempuan masih tidak seimbang dalam hal pemenuhan aspirasi.
Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan bahwa sesuai asas demokrasi, maka persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki maupun perempuan didasarkan atas prinsip persamaan derajad di semua wilayah dan tataran kehidupan publik.
Yang terjadi sekarang, kata dia, justru berbanding terbalik dengan banyaknya jumlah laki-laki yang duduk di parlemen untuk membicarakan dan membahas masalah-masalah publik.
"Tentunya, mereka kurang peka terhadap kondisi perempuan Indonesia tersebut yang sebenarnya amat krusial," ujarnya.
Rukma juga menyayangkan dengan fakta jumlah pemilih perempuan yang lebih banyak dari laki-laki sehingga belum bisa maksimal untuk menghasilkan keterwakilan perempuan.
"Hanya mencapai 24 persen keterwakilan perempuan di lembaga legislatif," katanya.
Sebagai upaya mendorong agar kalangan perempuan mau terjun ke dunia politik, DPRD Jateng secara aktif terus melakukan pendidikan politik hingga ke daerah-daerah.