Pemda Didorong Beri Pelatihan Kepariwisataan pada Masyarakat
Purwokerto, ANTARA JATENG - Pemerintah daerah perlu memberikan pelatihan tentang keterampilan di sektor pariwisata kepada masyarakat setempat, kata Pengamat Pariwisata Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Chusmeru.
"Pemerintah daerah juga perlu memberi kesempatan atau kuota kepada masyarakat setempat agar terserap sebagai tenaga kerja di sektor pariwisata," katanya di Purwokerto, Selasa.
Tujuannya, kata dia, agar pengelolaan sektor pariwisata di suatu daerah dapat melibatkan masyarakat setempat guna meningkatkan kesejahteraan warga lokal.
Pemerintah daerah, kata dia, juga perlu meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat setempat.
"Contohnya dengan memberi peluang usaha kecil dan menengah masyarakat dalam sektor pariwisata," katanya.
Dia menambahkan, selama ini, masyarakat kurang dilibatkan dalam perencanaan dan pengembangan pariwisata di daerah.
"Pemda kadang hanya melibatkan investor dan komponen industri pariwisata," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah daerah bisa mencontoh wilayah lain yang telah banyak melibatkan masyarakat dalam pengembangan pariwisata.
"Contoh pelibatan masyarakat dalam pariwisata yang baik, misalnya di daerah Bali," katanya.
Di wilayah tersebut, kata dia, dalam perencanaan dan pengembangan pariwisatanya, biasanya melibatkan desa adat, kelompok-kelompok kesenian yang ada di daerah, dan lain sebagainya.
Perencanaan pengembangan pariwisata di daerah, kata dia, bisa dilakukan melalui proses diskusi bersama kelompok, dan tokoh-tokoh masy setempat.
"Pemerintah daerah juga perlu memberi kesempatan atau kuota kepada masyarakat setempat agar terserap sebagai tenaga kerja di sektor pariwisata," katanya di Purwokerto, Selasa.
Tujuannya, kata dia, agar pengelolaan sektor pariwisata di suatu daerah dapat melibatkan masyarakat setempat guna meningkatkan kesejahteraan warga lokal.
Pemerintah daerah, kata dia, juga perlu meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat setempat.
"Contohnya dengan memberi peluang usaha kecil dan menengah masyarakat dalam sektor pariwisata," katanya.
Dia menambahkan, selama ini, masyarakat kurang dilibatkan dalam perencanaan dan pengembangan pariwisata di daerah.
"Pemda kadang hanya melibatkan investor dan komponen industri pariwisata," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah daerah bisa mencontoh wilayah lain yang telah banyak melibatkan masyarakat dalam pengembangan pariwisata.
"Contoh pelibatan masyarakat dalam pariwisata yang baik, misalnya di daerah Bali," katanya.
Di wilayah tersebut, kata dia, dalam perencanaan dan pengembangan pariwisatanya, biasanya melibatkan desa adat, kelompok-kelompok kesenian yang ada di daerah, dan lain sebagainya.
Perencanaan pengembangan pariwisata di daerah, kata dia, bisa dilakukan melalui proses diskusi bersama kelompok, dan tokoh-tokoh masy setempat.