Denpasar, ANTARA JATENG - Gubernur Bali Made, Mangku Pastika,
mengingatkan jajarannya agar jangan kebanyakan bermain media sosial dan
seharusnya menggunakan kecanggihan teknologi informasi untuk menambah
pengetahuan.
"Saya baru baca berita pagi ini, 90 persen perceraian di Depok dan
Bekasi disebabkan media sosial. Jadi, kebanyakan main media sosial itu
penyakit, habis waktu kita," kata Pastika, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, terlepas dari manfaatnya, perkembangan media sosial
belakangan ini juga banyak menimbulkan dampak negatif. Kemajuan
teknologi sejatinya bisa dimanfaatkan untuk hal lain yang jauh lebih
bermanfaat.
Mantan kepala Polda Bali itu menambahkan banyak laman yang
menawarkan sistem pengajaran dalam jaringan yang sangat mudah diakses.
"Dengan kemajuan IT, sekolah ada dalam genggaman. Manfaatkan itu
untuk meningkatkan kualitas diri," ujarnya sembari mengatakan seseorang
yang dipercaya menjadi pemimpin harus lebih pintar dari anak buah agar
tidak dilecehkan.
Di sisi lain, Pastika juga menyinggung pelantikan yang digelar di
tengah situasi prihatin terkait peningkatan status Gunung Agung,
Kabupaten Karangasem.
"Di tengah keprihatinan dan kesibukan membantu saudara kita di
pengungsian, kita juga harus tetap fokus pada penataan kinerja untuk
mendukung pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan," katanya.
Mutasi, lanjut dia, adalah hal yang wajar dalam organisasi. Pada
pelantikan pejabat eselon III kali ini, sebagian yang dilantik adalah
mutasi horizontal dan sebagian lagi adalah mereka yang mendapat promosi.
"Mutasi adalah upaya penyegaran dan pengisian jabatan yang
lowong," ucapnya. Untuk itu diharapkan agar proses mutasi tak
menimbulkan kegaduhan atau kasak-kusuk karena sudah melalui proses
evaluasi.
Pastika mengingatkan pula kalau jabatan itu bukan hak, tetapi
amanah yang harus dijawab dengan dedikasi, loyalitas dan tanggung jawab.
Berita Terkait
Jokowi: Indonesia sudah kebanyakan peraturan
Rabu, 13 November 2019 13:04 Wib
Korban Meninggal Gempa Aceh Kebanyakan Bermukim di Ruko
Rabu, 7 Desember 2016 11:24 Wib
Serangan Udara di Idlib Akibatkan 26 Orang Tewas, Kebanyakan Aanak-Anak
Jumat, 28 Oktober 2016 6:59 Wib
Kapusdokes Polri: Kasus Bunuh Diri Polisi Kebanyakan karena Konflik Keluarga
Rabu, 12 Oktober 2016 10:56 Wib
Mendikbud: Ketidaksempurnaan Penyelenggaraan UNBK Kebanyakan Masalah Teknis
Kamis, 7 April 2016 13:14 Wib
Polisi: dari 16 Korban Pencabulan Guru Honorer Kebanyakan Anak Laki-Laki
Kamis, 11 Februari 2016 18:46 Wib
Rizal Keluhkan Mineral Indonesia Kebanyakan Dikuasai Asing
Kamis, 8 Oktober 2015 13:28 Wib
Kata-Kata Bahagia Mendominasi Kebanyakan Bahasa
Kamis, 12 Februari 2015 12:38 Wib