Yogyakarta, ANTARA JATENG - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Ignasius Jonan menilai masyarakat Indonesia sudah saatnya menggunakan
mobil listrik karena lebih praktis dan ramah lingkungan dibandingkan
dengan mobil berbahan bakar minyak (BBM).
"Kalau mobil listrik bisa segera hadir akan mengurangi emisi gas
buang yang membuat udara menjadi lebih bersih," kata Jonan seusai
menghadiri acara Asian Youth Day (AYD) ke-7 di Jogja Expo Center (JEC),
Yogyakarta, Sabtu malam (5/8).
Menurut dia, banyak negara maju yang mulai meninggalkan penjualan
mobil berbahan bakar hidokarbon dan beralih ke listrik, seperti
dilakukan Pemerintah Inggris dan Prancis yang membuat kebijakan larangan
penjualan kendaraan non-listrik untuk jalan raya mulai tahun 2040.
"Mestinya ini juga sebuah upaya modernisasi, kita tidak bisa
menghambat perkembangan zaman. Orang jadi punya pilihan mau pakai
kendaraan dengan bahan bakar hidrokarbon atau listrik," katanya.
Selain itu, masyarakat juga tidak perlu khawatir tentang bagaimana
cara pengisian ulang mobil listrik karena lebih praktis.
Bagi
Jonan, konsep pengisian ulang mobil listrik layaknya baterai, yakni saat
energinya habis langsung bisa ditukar dengan baterai yang baru.
"Sehingga, nanti akan muncul, misalnya usaha penukaran baterai.
Kalau orang mikirnya setiap rumah nanti harus punya colokan listrik
berdaya 3.000 atau 5.000 watt, ya tidak jadi-jadi," kata dia.
Oleh karena itu, Jonan memandang upaya Presiden Joko Widodo
(Jokowi) untuk segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres)
Percepatan Mobil Listrik sangat tepat.
"Pak Presiden sudah menugaskan Kementerian ESDM membuat rancangan
perpres-nya. Intinya agar mobil listrik itu bisa segera ada," ujarnya.
Menurut dia, mobil listrik akan bisa dipercepat masuk ke
Indonesia, apabila biaya masuk dan pajak penjualan atas barang mewahnya
bisa dihapus.
"Tinggal kebijakannya, mau lokalisir produksi itu mau kapan?
Menurut saya tidak bisa langsung. Kalaupun dipaksa langsung saya belum
tahu pandangan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia
(Gaikindo) seperti apa," demikian Ignasius Jonan.
Berita Terkait
Kementerian Pertanian gandeng Kodam Diponegoro atasi darurat pangan
Kamis, 21 Maret 2024 14:37 Wib
Gibran sebut soal susunan kabinet akan ada waktunya
Senin, 18 Maret 2024 15:47 Wib
Menteri Nadiem apresiasi UNS pada program Kampus Merdeka
Jumat, 8 Maret 2024 13:22 Wib
Pemkot Surakarta harap bisa lanjutkan sinergi dengan Menteri ATR baru
Rabu, 21 Februari 2024 15:00 Wib
Mendag: Genjot ekspor nonmigas ke kawasan nontradisional
Selasa, 20 Februari 2024 14:03 Wib
Menteri BUMN harap ANTARA terus beradaptasi
Senin, 19 Februari 2024 5:56 Wib
Titik tanggul jebol di Sungai Wulan Demak sudah ditutup
Kamis, 15 Februari 2024 14:29 Wib
Menteri Agama sebut perbedaan pilihan politik tak perlu lagi diperdebatkan
Rabu, 14 Februari 2024 13:49 Wib