Moskow, ANTARA JATENG - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia
menganggap Edward Snowden bersalah dengan membocorkan rahasia intelijen
Amerika Serikat tapi menurutnya mantan pegawai kontrak Badan Keamanan
Nasional Amerika Serikat bukan pengkhianat.
Reuters melaporkan, Snowden (33 tahun) mendapatkan suaka di Rusia
pada 2013 setelah membocorkan informasi rahasia menyangkut operasi
pengintaian AS.
Pengacara Snowden pada Januari mengatakan bahwa kliennya memiliki
hak untuk tetap berada di Rusia hingga 2020 dan tahun depan akan
mengajukan permohonan untuk menjadi warga negara Rusia.
Putin sendiri merupakan mantan pegawai KGB dan bekas kepala dinas keamanan Rusia, FSB.
Presiden Rusia itu berbicara soal Snowden dalam wawancara dengan direktur film AS, Oliver Stone.
Petikan pembicaraan muncul menjelang penayangan wawancara tersebut
oleh jaringan televisi Amerika Serikat, Showtime, mulai 12 Juni.
"Snowden bukanlah seorang pengkhianat," kata Putin.
"Dia tidak mengkhianati kepentingan negaranya, juga tidak
mengirimkan informasi apa pun ke negara mana pun yang bisa merugikan
rakyatnya sendiri," kata Putin.
Namun, pemimpin Rusia itu mengatakan bahwa Snowden seharusnya
mengundurkan diri dari tugasnya, seperti yang ia lakukan saat keluar
dari KGB, dan bukannya justru membocorkan rahasia jika ia tidak suka
dengan apa yang ia kerjakan.
"Dia seharusnya tidak melakukannya (membocorkan rahasia). Menurut
saya, apa yang dia lakukan itu salah," kata Putin kepada Stone.
Namun, ujar Putin, Snowden memiliki hak untuk bertindak seperti apa yang telah dilakukannya.
Putin sepakat bahwa pengawasan yang dilakukan AS sudah terlalu mengganggu.
Ia memuji dinas intelijen negaranya karena tetap menjalankan tugas berdasarkan hukum.
Putin juga mengkritik penyadapan yang dilakukan AS terhadap
sekutu-sekutunya, seperti Jerman, dengan mengatakan bahwa tindakan itu
pasti akan menjadi bumerang.
"Mencoba mematai-matai sekutu-sekutu kita, kalau kita memang
menganggap mereka sebagai sekutu dan bukan bawahan, adalah tindakan yang
tidak senonoh," katanya.
"Tindakan itu merusak kepercayaan dan, pada akhirnya, merongrong keamanan nasional kita sendiri."
Snowden memanfaatkan media sosial untuk mengkritik pihak berwenang
Rusia soal aturan hukum yang mewajibkan perusahaan-perusahaan komunikasi
untuk menyimpan data percakapan telepon dan kegiatan internet selama
enam bulan.
Pihak berwenang Rusia belum memberikan komentar soal pernyataan Snowden tersebut.
Berita Terkait
Prabowo dukung Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng
Sabtu, 9 November 2024 23:33 Wib
Aptrindo surati Presiden soal kewajiban sertifikasi angkutan logistik
Kamis, 7 November 2024 13:42 Wib
Bertemu Presiden dan Jokowi, Ahmad Luthfi: Beri dukungan moral
Selasa, 5 November 2024 12:18 Wib
Presiden Prabowo bertemu Jokowi di angkringan
Senin, 4 November 2024 5:03 Wib
Presiden Prabowo temui Jokowi di kediaman Solo
Minggu, 3 November 2024 20:02 Wib
Wapres pastikan pekerjaan infrastruktur selesai tepat waktu
Minggu, 3 November 2024 6:14 Wib
PLN Icon Plus perkuat keandalan konektivitas pada Raker Presiden dan Retreat Kabinet Merah Putih
Kamis, 31 Oktober 2024 13:00 Wib
KPU Jateng persilakan mantan presiden jadi juru kampanye
Senin, 28 Oktober 2024 20:13 Wib