Jakarta, ANTARA JATENG - Direktur Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Menular Langsung Kementerian Kesehatan dr Wiendra Waworuntu mengatakan
pneumonia disebut "pandemi yang terlupakan" karena merupakan salah satu
penyebab kematian terbesar pada anak di bawah lima tahun (balita) tetapi
jarang dibicarakan.
"Pneumonia merupakan satu dari 10 pembunuh balita terbanyak di
dunia. Pada 2015, terdapat 5,9 juta balita meninggal dan 920.136 atau 15
persen disebabkan pneumonia," kata Wiendra dalam Forum Ngobrol Bersama
Sahabat (Ngobras) bertema "Langkah Positif Eradikasi Pneumonia di
Indonesia" di Jakarta, Jumat.
Wiendra mengatakan 99 persen kematian anak akibat pneumonia terjadi
di negara-negara berkembang. Di Indonesia, menurut Riset Kesehatan
Dasar 2013, prevalensi pneumonia mencapai 4,5 persen dengan insiden
mencapai 1,8 persen.
Sedangkan menurut Sistem Registrasi Sampel 2014, terdapat 24 balita
meninggal dunia setiap jam dan empat di antaranya disebabkan pneumonia.
Data dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan pada 2009
menyebutkan pneumonia termasuk delapan besar penyebab kejadian rawat
inap di Indonesia dengan rerata kefatalan kasus tertinggi, yaitu 6,63
persen.
"Sebanyak 50 persen penyebab pneumonia adalah bakteri Streptococcus
pneumoniae, 20 persen akibat Haemophilus influenzae dan 30 persen
akibat virus, jamur dan parasit lainnya," tuturnya.
Untuk mencegah balita Indonesia terinfeksi pneumonia, Kementerian
Kesehatan telah merencanakan demonstrasi program imunisasi pneumonia di
Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Timur mulai Oktober 2017.
Sasaran imunisasi tersebut adalah bayi usia dua bulan, tiga bulan
dan 12 bulan yang akan diberikan vaksin pneumokokus (PCV-13).
Wiendra menjadi salah satu pembicara pada Forum Ngobras bersama
Ketua Unit Kerja Koordinasi Respirologi Pimpinan Pusat Ikatan Dokter
Anak Indonesia (IDAI) dr Nastiti Kaswandani dan pegiat LSM Mitra Samya
Wiji Jihar Santoso.
Berita Terkait
Pemkot Surakarta imbau warga waspadai pneumonia misterius
Minggu, 17 Desember 2023 18:35 Wib
Selain imunisasi, Ayah disebut berperan cegah pneumonia
Rabu, 13 Januari 2021 7:13 Wib
Gejala pneumonia sering dianggap sebatas pilek
Kamis, 5 November 2020 13:18 Wib
Tangkal pneumonia, Disnaker Kota Magelang ingatkan pengusaha jaga kebersihan lingkungan
Kamis, 5 Maret 2020 14:44 Wib
WN Jepang pengidap pneumonia di Wuhan meninggal
Sabtu, 8 Februari 2020 14:09 Wib
Ruang isolasi khusus untuk pasien pneumonia
Kamis, 6 Februari 2020 17:13 Wib
Korban meninggal akibat virus corona terus bertambah, kini 213 orang
Jumat, 31 Januari 2020 9:41 Wib
Ketum PDPI: Masyarakat hindari sentuh hewan cegah virus corona
Minggu, 26 Januari 2020 20:05 Wib