Purwokerto, Antara Jateng - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, optimistis target produksi ikan gurami pada 2016 dapat tercapai meskipun terjadi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu terahir, kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinnakkan) Banyumas Widarso.
"Kebetulan Banyumas merupakan kawasan minapolitan ikan gurami dan produksinya pada tahun 2016 ditarget sekitar 9.000 ton," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Dia mengakui kondisi cuaca ekstrem akibat pengaruh La Nina telah berdampak pada sektor perikanan budi daya khususnya gurami.
Menurut dia, hujan yang turun sepanjang tahun termasuk saat musim kemarau menyebabkan kondisi lingkungan menjadi lembab.
Ia mengatakan kondisi tersebut memicu terjadinya serangan penyakit terhadap ikan yang berdampak pada kematian.
Akan tetapi, kata dia, jumlah ikan yang mati akibat serangan penyakit itu tidak akan memengaruhi pencapaian target produksi gurami di Kabupaten Banyumas pada 2016.
"Kami sudah memperhitungkan risiko kematian dengan target produksi. Oleh karena itu, kami optimistis target produksi ikan gurami pada 2016 dapat tercapai," tegasnya.
Kendati demikian, Widarso mengatakan petani ikan tetap harus waspada terhadap serangan penyakit pada ikan karena curah hujan masih tinggi dan dalam waktu dekat akan segera memasuki musim hujan.
Terkait hal itu, dia mengimbau petani untuk rutin memantau kondisi ikan yang dibudidayakan.
"Jika ada ikan terindikasi terkena penyakit, segeralah dikarantina agar tidak menular ke ikan-ikan lainnya," katanya.
Selain itu, kata dia, kondisi tanggul kolam juga perlu dipantau agar tidak meluap atau jebol ketika terjadi hujan lebat.