"Kebetulan Banyumas tidak punya laut sehingga sektor perikanan di kabupaten ini lebih diprioritaskan pada budi daya perikanan darat khususnya gurami," kata Kepala Dinnakkan Banyumas Widarso di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Dalam hal ini, kata dia, budi daya perikanan darat dikembangkan di 10 kawasan minapolitan yang dikenal dengan sebutan "Kebang Cirawas", yakni Kedungbanteng, Kembaran, Kemranjen, Baturraden, Ajibarang, Cilongok, Sokaraja, Karanglewas, dan Sumpiuh.
Berdasarkan data, gurami merupakan komoditas unggulan karena produksinya rata-rata mencapai di atas 3.500 ton per tahun disusul tawes yang mencapai di atas 1.200 ton per tahun serta beberapa jenis ikan lainnya.
Disinggung mengenai budi daya sidat, Widarso mengatakan bahwa hingga saat ini sudah dilakukan uji coba di beberapa desa penghasil ikan seperti Beji dan Dawuhan, Kecamatan Kedungbanteng.
"Kami ikut membina petani ikan dalam uji coba budi daya sidat tersebut," katanya.
Dia mengakui bahwa secara teknis, wilayah tersebut sangat memungkinkan untuk pengembangan budi daya sidat.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa pihaknya belum berani menyosialisasikannya secara penuh karena pasarnya belum bisa terjangkau.
"Kalau nanti kita budidayakan secara besar-besaran, pasar lokal kayaknya belum terbiasa dengan sidat. Sidat kan pasarnya ke luar negeri," katanya.