"Akar Gada" Serang Kubis
"Akarnya membusuk karena jamur, petani kami menyebut sebagai serangan 'akar gada'," kata anggota Kelompok Tani Sidorejo Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang Guanto Hermawan (24) di Magelang, Selasa.
Ia mengatakan, jamur "akar gada" itu mulai menyerang tanaman kubis yang berumur sekitar 20 hari. Usia panen kubis setempat antara 70 hingga 80 hari.
Akibat serangan "akar gada", katanya, tanaman menjadi layu dan kemudian mati.
Ia mengaku memiliki sekitar 5.000 tanaman kubis di areal sekitar 500 meter persegi dengan perkiraan panen mencapai lima ton.
Sejak lima tahun terakhir, katanya, setiap musim hujan terjadi serangan "akar gada" terhadap tanaman kubis.
"Sampai sekarang belum ada obatnya, dari petugas kecamatan juga menyampaikan kalau sampai sekarang belum ada obatnya. Kami hanya berusaha mencegah jangan sampai terjadi melalui penyemprotan menggunakan penyubur dan obat-obatan," katanya.
Ia mengaku, sekitar 50 persen dari total tanamannya yang berumur 25 hari telah terserang "akar gada".
"Kalau sudah kena, kami ganti dengan tanaman baru, sampai sekarang saya sudah tiga kali penggantian tanaman," katanya.
Ia mengatakan, sebagian besar tanaman kubis milik petani setempat sejak beberapa hari terakhir terserang "akar gada". Areal pertanian hortikultura di kawasan itu dikenal sebagai penghasil kubis.
Harga kubis panenan kawasan itu, katanya, saat ini Rp2.000 per kilogram, sedangkan sekitar seminggu lalu Rp3.000. Panenan kubis petani kelompok itu biasanya dipasok ke Pasar Bandongan Kabupaten Semarang.
Seorang petani hortikultura di Dusun Krandegan, Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran, di kawasan Gunung Sumbing Sumarno mengatakan, sebagian petani setempat sedang menyiapkan arealnya untuk penanaman kubis.
"Sedang persiapan lahan untuk tanam kubis," katanya.
Ia merencanakan menanam sekitar 10 ribu bibit kubis di areal seluas setengah hektare dengan perkiraan panen pada pertengahan Maret 2012.
Harga kubis panenan sebagian petani setempat saat ini, kata Sumarno yang juga mantan Kepala Dusun Krandegan itu, sebesar Rp2.000 per kilogram atau naik dibandingkan dengan sekitar seminggu lalu yang seharga Rp1.500. Panenan kubis petani setempat biasanya dipasok ke Pasar Kaliangkrik.
"Sampai sekarang belum ditemui kendala yang berarti untuk persiapan tanam kubis, tetapi biasanya tanaman terkena ulat dan kami mengatasi dengan penyemprotan," katanya.