Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang telah menyiapkan sejumlah upaya mitigasi untuk mencegah terulangnya kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, saat musim kemarau.
"Mitigasi yang pertama. Kami sedang melakukan perizinan kepada PLN karena ada zona buang I dan II masih untuk kerja sama dengan PLN," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Kerja sama tersebut terkait dengan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Jatibarang melalui pemanfaatan gas metana, tetapi saat ini proyek tersebut sudah tidak berjalan lagi.
Meski sekarang gas metananya sudah tidak ada, kata dia, Pemkot Semarang masih terikat perjanjian dengan PLN sehingga perlu meminta izin kepada salah satu badan usaha milik negara (BUMN) itu.
"Kami minta izin untuk memakai itu karena sudah tidak ada gas metana,, apakah dibor dulu ataukah adanya pemutusan kerja sama," kata Ita, sapaan akrabnya.
Kedua, saat ini perangkat kamera pengawas sudah semakin diperbanyak di kawasan TPA Jatibarang sehingga semua kegiatan aktivitas pengangkutan dan pembuangan sampah bisa terpantau dengan jelas.
"Ketiga, sekarang sudah rutin setiap masuk ke dalam (TPA Jatibarang, red.) akan di-'sweeping'. Enggak boleh membawa rokok, korek api, dan sebagainya. Ini salah satu upaya mitigasi," katanya.
Selain itu, kata dia, keberadaan perangkat alat pemadam api ringan (APAR) juga mendapatkan perhatian sehingga bisa meminimalisir risiko terjadinya kebakaran di tumpukan sampah.
"Kami sudah minta DLH (Dinas Lingkungan Hidup) untuk pengadaan alat pemadam kebakaran yang portabel. Jadi, mudah-mudahan jangan sampai ya. Tapi kalau ada percikan api bisa segera dipadamkan," katanya.
Pada musim kemarau tahun lalu, kebakaran besar beberapa kali terjadi di TPA Jatibarang yang berisi tumpukan sampah kering, ditambah dengan adanya gas metana hasil buangan sampah.
Kebakaran TPA Jatibarang saat itu juga menghanguskan lapak-lapak pemulung dan deretan kandang sapi yang berada di sekitar kawasan tersebut, serta menewaskan beberapa anak sapi.
Bahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai ikut turun tangan mengerahkan helikopter "water bombing" untuk membantu memadamkan api di TPA Jatibarang Semarang.
Berita Terkait
![Kemensos berikan bantuan air bersih untuk warga di Cilacap](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/25/air-sentra-satria.jpg)
Kemensos berikan bantuan air bersih untuk warga di Cilacap
Kamis, 25 Juli 2024 15:05 Wib
![BPBD : 30 daerah di Jateng tetapkan siaga darurat bencana](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/23/1000281008.jpg)
BPBD : 30 daerah di Jateng tetapkan siaga darurat bencana
Rabu, 24 Juli 2024 5:30 Wib
![BPBD Banyumas bantu 1.459 warga yang mengalami krisis air bersih](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/16/desa-kediri.jpg)
BPBD Banyumas bantu 1.459 warga yang mengalami krisis air bersih
Selasa, 16 Juli 2024 16:08 Wib
![BMKG: Waspadai penurunan suhu udara pada puncak musim kemarau](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/16/teguh-wardoyo.jpg)
BMKG: Waspadai penurunan suhu udara pada puncak musim kemarau
Selasa, 16 Juli 2024 15:01 Wib
![BMKG imbau Jateng waspadai kekeringan di puncak musim kemarau](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/15/prakirawan-bmkg_1.jpg)
BMKG imbau Jateng waspadai kekeringan di puncak musim kemarau
Selasa, 16 Juli 2024 8:16 Wib
![Ini penyebab suhu di Jateng lebih dingin](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/15/prakirawan-bmkg.jpg)
Ini penyebab suhu di Jateng lebih dingin
Senin, 15 Juli 2024 19:57 Wib
![PSIS cari stadion alternatif di Semarang jelang musim depan](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/02/IMG_20240702_195033.jpg)
PSIS cari stadion alternatif di Semarang jelang musim depan
Rabu, 3 Juli 2024 7:25 Wib
![BPBD Kota Surakarta siap antisipasi dampak musim kemarau](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/01/BPBD-6.jpg)
BPBD Kota Surakarta siap antisipasi dampak musim kemarau
Senin, 1 Juli 2024 13:12 Wib