Pemkab Batang kenalkan program inovatif "Gercep" jalan berlubang
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengenalkan program inovatif Gerakan Cepat (Gercep) untuk mengatasi masalah jalan berlubang sekaligus mencegah kecelakaan lalu lintas di jalan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Batang Nurseto di Batang, Rabu, mengatakan program Gerakan Cepat merupakan salah satu inovasi daerah untuk menjawab tantangan kerusakan jalan, khususnya pada lubang-lubang kecil.
"Dengan menggunakan teknologi aspal dingin, proses perbaikan bisa jauh lebih cepat. Jika sebelumnya bisa memakan waktu hingga tiga jam, sekarang hanya sekitar 30 menit bisa selesai," katanya.
Menurut dia, teknologi yang digunakan adalah Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) atau campuran beraspal panas asbuton dihampar dingin adalah campuran beraspal yang mengandung asbuton dan jika diperlukan diberi bahan tambahan lain (polimer).
"Pencampuran dilakukan secara panas di pabrik kemudian dikemas dan dipasarkan dalam keadaan siap dihampar," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan Endro Suryono mengatakan proses perbaikan pun bisa dikatakan lebih sederhana yaitu setelah menemukan lubang, tim akan langsung menutupnya dengan material aspal dingin yang kemudian dipadatkan.
"Metode ini efektif untuk mencegah kecelakaan lalu lintas di jalan raya, terutama bagi pengendara sepeda motor," katanya.
Dikatakan, pihaknya telah mengidentifikasi sekitar 100 lubang jalan yang akan menjadi prioritas perbaikan melalui program Gerakan Cepat.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan merespon cepat setiap laporan kerusakan jalan yang masuk melalui berbagai saluran, termasuk media sosial.
"Kami menargetkan setiap laporan kerusakan akan ditindaklanjuti dalam waktu maksimal 24 jam. Kami siagakan 45 petugas untuk menangani jalan berlubang di daerah," katanya.
Baca juga: Dana kerohiman Rp49 miliar Proyek Jalan Tol Semarang-Demak tahap II dibayarkan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Batang Nurseto di Batang, Rabu, mengatakan program Gerakan Cepat merupakan salah satu inovasi daerah untuk menjawab tantangan kerusakan jalan, khususnya pada lubang-lubang kecil.
"Dengan menggunakan teknologi aspal dingin, proses perbaikan bisa jauh lebih cepat. Jika sebelumnya bisa memakan waktu hingga tiga jam, sekarang hanya sekitar 30 menit bisa selesai," katanya.
Menurut dia, teknologi yang digunakan adalah Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) atau campuran beraspal panas asbuton dihampar dingin adalah campuran beraspal yang mengandung asbuton dan jika diperlukan diberi bahan tambahan lain (polimer).
"Pencampuran dilakukan secara panas di pabrik kemudian dikemas dan dipasarkan dalam keadaan siap dihampar," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan Endro Suryono mengatakan proses perbaikan pun bisa dikatakan lebih sederhana yaitu setelah menemukan lubang, tim akan langsung menutupnya dengan material aspal dingin yang kemudian dipadatkan.
"Metode ini efektif untuk mencegah kecelakaan lalu lintas di jalan raya, terutama bagi pengendara sepeda motor," katanya.
Dikatakan, pihaknya telah mengidentifikasi sekitar 100 lubang jalan yang akan menjadi prioritas perbaikan melalui program Gerakan Cepat.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan merespon cepat setiap laporan kerusakan jalan yang masuk melalui berbagai saluran, termasuk media sosial.
"Kami menargetkan setiap laporan kerusakan akan ditindaklanjuti dalam waktu maksimal 24 jam. Kami siagakan 45 petugas untuk menangani jalan berlubang di daerah," katanya.
Baca juga: Dana kerohiman Rp49 miliar Proyek Jalan Tol Semarang-Demak tahap II dibayarkan