Purwokerto (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Kabupaten Banyumas Jaka Budi Santosa mengatakan musim tanam (MT) I tahun 2024/2025 di sebagian besar wilayah Banyumas, Jawa Tengah, berlangsung mundur.
"Tidak hanya di Banyumas, MT I di semua kabupaten/kota berlangsung mundur," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Menurut dia, hal itu disebabkan musim kemarau tahun 2024 berlangsung cukup panjang, sehingga MT I yang biasa dimulai pada bulan Oktober mengalami pengunduran hingga Desember.
Bahkan di beberapa wilayah seperti Kecamatan Kebasen, kata dia, masih ada area persawahan yang baru memasuki persiapan olah lahan.
"Luas tanam pada MT I ini mencapai kisaran 30.000 hektare lebih. Itu termasuk area persawahan di wilayah 'sabuk' Gunung Slamet yang selalu tersedia air, sehingga masa tanamnya tidak terkendala," katanya.
Kendati MT I di sebagian besar area persawahan berlangsung mundur, dia mengaku optimistis hal itu tidak memengaruhi ketahanan pangan di Banyumas terutama dalam menjaga stabilisasi harga beras saat menjelang Lebaran 2025.
Menurut dia, hal itu disebabkan sebagian area persawahan yang masa tanamnya berlangsung pada bulan Desember 2024 akan memasuki masa panen pada akhir Februari 2025 atau awal Maret 2025.
Ia mengharapkan hasil panen tersebut dapat mendukung ketersediaan beras di pasaran saat menjelang lebaran.
"Kalau melihat kalender, mulai puasa 'kan akhir bulan Februari, sehingga Lebaran pada akhir Maret. Jadi itu sudah ada yang panen, sehingga bisa menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga beras di pasaran," kata Jaka.
Baca juga: Pemkab Kudus targetkan areal tanam padi tahun 2025 seluas 26.000 ha