Pemkab Purbalingga distribusikan bantuan pangan guna atasi stunting
Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, Jawa Tengah, mulai mendistribusikan bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam rangka pengendalian stunting di wilayah itu.
"Secara keseluruhan di Kabupaten Purbalingga terdapat 16.489 keluarga risiko stunting yang menerima bantuan pangan dari Bapanas," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Purbalingga Mohammad Najib di Purbalingga, Selasa.
Menurut dia, setiap keluarga risiko stunting akan menerima bantuan pangan berupa daging ayam ukuran satu ekor karkas dengan berat sekitar 0,9-1,1 kilogram dan 10 butir telur.
Kendati demikian, dia mengatakan pendistribusian bantuan pangan tersebut dilakukan secara bertahap selama enam minggu.
"Minggu ini dilakukan tiga hari, Senin hingga Rabu, dan seterusnya, selama enam minggu, sampai 7 Oktober," katanya usai seremoni pelepasan armada distribusi bantuan pangan di halaman Pendopo Dipokusumo, Purbalingga.
Terkait dengan pelepasan armada distribusi bantuan pangan, Najib mengatakan bantuan tersebut didistribusikan untuk 5.738 keluarga risiko stunting yang tersebar di 54 desa yang berada di Kecamatan Kutasari, Bojongsari, Mrebet, Karangreja, dan Karangjambu.
Menurut dia, dari 239 desa/kelurahan di 18 kecamatan se-Purbalingga, hanya 189 desa yang menerima bantuan pangan tersebut karena 50 desa lainnya tidak ada kasus stunting.
Saat melepas enam armada PT Pos Indonesia yang akan mendistribusikan bantuan pangan, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengharapkan bantuan tersebut bisa membantu meringankan beban pengeluaran masyarakat Purbalingga dan khususnya membantu penurunan program stunting.
"Semoga dengan adanya bantuan pangan ini, angka stunting di Purbalingga menurun," katanya.
Baca juga: Pemkab Pekalongan masifkan gerakan cegah stunting dan kasus AKI
"Secara keseluruhan di Kabupaten Purbalingga terdapat 16.489 keluarga risiko stunting yang menerima bantuan pangan dari Bapanas," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Purbalingga Mohammad Najib di Purbalingga, Selasa.
Menurut dia, setiap keluarga risiko stunting akan menerima bantuan pangan berupa daging ayam ukuran satu ekor karkas dengan berat sekitar 0,9-1,1 kilogram dan 10 butir telur.
Kendati demikian, dia mengatakan pendistribusian bantuan pangan tersebut dilakukan secara bertahap selama enam minggu.
"Minggu ini dilakukan tiga hari, Senin hingga Rabu, dan seterusnya, selama enam minggu, sampai 7 Oktober," katanya usai seremoni pelepasan armada distribusi bantuan pangan di halaman Pendopo Dipokusumo, Purbalingga.
Terkait dengan pelepasan armada distribusi bantuan pangan, Najib mengatakan bantuan tersebut didistribusikan untuk 5.738 keluarga risiko stunting yang tersebar di 54 desa yang berada di Kecamatan Kutasari, Bojongsari, Mrebet, Karangreja, dan Karangjambu.
Menurut dia, dari 239 desa/kelurahan di 18 kecamatan se-Purbalingga, hanya 189 desa yang menerima bantuan pangan tersebut karena 50 desa lainnya tidak ada kasus stunting.
Saat melepas enam armada PT Pos Indonesia yang akan mendistribusikan bantuan pangan, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengharapkan bantuan tersebut bisa membantu meringankan beban pengeluaran masyarakat Purbalingga dan khususnya membantu penurunan program stunting.
"Semoga dengan adanya bantuan pangan ini, angka stunting di Purbalingga menurun," katanya.
Baca juga: Pemkab Pekalongan masifkan gerakan cegah stunting dan kasus AKI