Pemkab Demak pertahankan predikat UHC dengan kepesertaan 99,06 persen
Demak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah berhasil mempertahankan cakupan jaminan kesehatan menyeluruh (Universal Health Coverage/UHC) dengan tingkat kepesertaan 99,06 persen penduduknya mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Atas capaian tersebut, BPJS Kesehatan Cabang Semarang memberikan penghargaan secara khusus kepada Pemkab Demak, karena 99,06 persen dari sebanyak 1.234.396 jiwa di Demak telah memiliki jaminan kesehatan. Sehingga, kurang dari 1 persen masyarakat yang belum memiliki JKN," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Semarang Fitria Nurlaila Pulukadang usai menyerahkan penghargaan kepada Pemkab Demak bersamaan dengan kegiatan Gerakan Kebugaran Jasmani (Rockport) dengan aplikasi SIPGAR di Stadion Sultan Fatah Demak, Jumat.
Piagam penghargaan diserahkan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Fitria Nurlaila Pulukadang kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto.
Dari angka kepesertaan 99,06 persen tersebut, untuk tingkat keaktifannya juga semakin meningkat, karena saat ini di atas 75 persen. Sehingga, ketika ada pendaftaran peserta baru bisa langsung aktif.
Capaian tersebut juga sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Berdasarkan RPJMN 2020-2024 target UHC sebesar 98 persen dari total populasi yang menjadi anggota JKN.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Ali Maimun mengungkapkan bahwa per 1 Maret 2024, Kabupaten Demak mencapai UHC dan capaiannya melampaui target RPJMN 2020-2024 dari capaian tahun sebelumnya 95 persen. Sehingga, saat ini lebih dari 98 persen penduduk di Demak yang berjumlah 1,243 juta jiwa terdaftar sebagai peserta JKN.
Dari jumlah peserta sebanyak itu, kata dia, jumlah peserta aktif mencapai 78 persen atau masih memenuhi syarat untuk bisa mendaftarkan peserta baru bisa langsung aktif.
"Hal ini merupakan komitmen dari bupati dalam hal penganggaran. Meskipun tahun ini tahun untuk pembiayaan pilkada, tetapi UHC tetap dianggarkan dalam jumlah cukup besar," ujarnya.
Tahun ini, kata dia, nilai anggarannya sebesar Rp56 miliar atau lebih besar dari tahun lalu sebesar Rp48 miliar. Sedangkan jumlah peserta JKN di Kabupaten Demak paling banyak dari Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN hampir 50 persen, PBI APBD berkisar 10-15 persen, selebihnya peserta mandiri.
Seiring peningkatan kepesertaan program JKN yang melaju pesat, BPJS Kesehatan juga terus berupaya meningkatkan kualitas mutu layanan kesehatan baik dari berbagai aspek serta kompetisi sehat antar faskes.
Satu dekade program JKN berjalan, BPJS Kesehatan turut memberi apresiasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Demak sebagai pembina pelayanan maternal perinatal dengan efektif dan kooperatif.
Selain itu, terdapat empat Faskes yang menerima penghargaan dan diserahkan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Fitria Nurlaila Pulukadang sebagai FKTP terbaik dan paling berkomitmen dalam memberikan pelayanan optimal bagi peserta JKN.
Penerima penghargaan tersebut, di antaranya dr. H. Fuad Alhamidy untuk kategori Dokter Praktik Perorangan (DPP), drg Yulia Ratnasari untuk kategori dokter gigi perorangan, Klinik Nayaka Husada 04 untuk kategori klinik pratama, serta Puskesmas Dempet.
Baca juga: Dinkes upayakan Kota Magelang UHC 100 persen
"Atas capaian tersebut, BPJS Kesehatan Cabang Semarang memberikan penghargaan secara khusus kepada Pemkab Demak, karena 99,06 persen dari sebanyak 1.234.396 jiwa di Demak telah memiliki jaminan kesehatan. Sehingga, kurang dari 1 persen masyarakat yang belum memiliki JKN," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Semarang Fitria Nurlaila Pulukadang usai menyerahkan penghargaan kepada Pemkab Demak bersamaan dengan kegiatan Gerakan Kebugaran Jasmani (Rockport) dengan aplikasi SIPGAR di Stadion Sultan Fatah Demak, Jumat.
Piagam penghargaan diserahkan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Fitria Nurlaila Pulukadang kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto.
Dari angka kepesertaan 99,06 persen tersebut, untuk tingkat keaktifannya juga semakin meningkat, karena saat ini di atas 75 persen. Sehingga, ketika ada pendaftaran peserta baru bisa langsung aktif.
Capaian tersebut juga sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Berdasarkan RPJMN 2020-2024 target UHC sebesar 98 persen dari total populasi yang menjadi anggota JKN.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Ali Maimun mengungkapkan bahwa per 1 Maret 2024, Kabupaten Demak mencapai UHC dan capaiannya melampaui target RPJMN 2020-2024 dari capaian tahun sebelumnya 95 persen. Sehingga, saat ini lebih dari 98 persen penduduk di Demak yang berjumlah 1,243 juta jiwa terdaftar sebagai peserta JKN.
Dari jumlah peserta sebanyak itu, kata dia, jumlah peserta aktif mencapai 78 persen atau masih memenuhi syarat untuk bisa mendaftarkan peserta baru bisa langsung aktif.
"Hal ini merupakan komitmen dari bupati dalam hal penganggaran. Meskipun tahun ini tahun untuk pembiayaan pilkada, tetapi UHC tetap dianggarkan dalam jumlah cukup besar," ujarnya.
Tahun ini, kata dia, nilai anggarannya sebesar Rp56 miliar atau lebih besar dari tahun lalu sebesar Rp48 miliar. Sedangkan jumlah peserta JKN di Kabupaten Demak paling banyak dari Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN hampir 50 persen, PBI APBD berkisar 10-15 persen, selebihnya peserta mandiri.
Seiring peningkatan kepesertaan program JKN yang melaju pesat, BPJS Kesehatan juga terus berupaya meningkatkan kualitas mutu layanan kesehatan baik dari berbagai aspek serta kompetisi sehat antar faskes.
Satu dekade program JKN berjalan, BPJS Kesehatan turut memberi apresiasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Demak sebagai pembina pelayanan maternal perinatal dengan efektif dan kooperatif.
Selain itu, terdapat empat Faskes yang menerima penghargaan dan diserahkan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Fitria Nurlaila Pulukadang sebagai FKTP terbaik dan paling berkomitmen dalam memberikan pelayanan optimal bagi peserta JKN.
Penerima penghargaan tersebut, di antaranya dr. H. Fuad Alhamidy untuk kategori Dokter Praktik Perorangan (DPP), drg Yulia Ratnasari untuk kategori dokter gigi perorangan, Klinik Nayaka Husada 04 untuk kategori klinik pratama, serta Puskesmas Dempet.
Baca juga: Dinkes upayakan Kota Magelang UHC 100 persen