Wali Kota: Pemberantasan korupsi tanggung jawab seluruh masyarakat
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menegaskan bahwa langkah pemberantasan korupsi adalah tanggung jawab seluruh masyarakat melalui penanaman habitus antikorupsi sejak dini dalam keluarga.
"Kami berharap masyarakat akan lebih memahami betapa merugikannya korupsi dan tergerak melakukan pencegahan yang dimulai dari terkecil," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Ita saat Pembukaan Roadshow Bus KPK dan Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi terkait Pelayanan Publik di Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang.
Menurut dia, pendidikan antikorupsi dapat dimulai dari rumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Ita mengatakan penting juga mendorong KPK untuk mengintegrasikan pendidikan antikorupsi sampai kurikulum hingga aktivitas belajar mengajar.
Ita mengapresiasi kehadiran Bus KPK yang melakukan roadshow di Kota Semarang sebagai salah satu upaya penanaman semangat antikorupsi.
Rangkaian Roadshow Bus KPK di Kota Semarang diharapkan bukan sekadar seremonial, melainkan wujud komitmen bersama untuk mencegah korupsi dan meningkatkan pelayanan publik bersih dan berintegritas.
"Ini meningkatkan kesadaran kita semua, tentunya nanti akan bersama anak-anak melihat Bus KPK ini bisa berjalan di Kota Semarang untuk berkeliling memberikan edukasi tentang pencegahan korupsi," katanya.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan bahwa korupsi menjadi tantangan besar yang menghambat pembangunan dan memperparah angka kemiskinan.
"Jika dibiarkan terus korupsi ini akan membuat negara dalam bahaya kehancuran," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Nana meminta seluruh kepala daerah di Jateng bisa menjadi contoh para jajarannya untuk tidak menyalahgunakan kewenangan yang mengarah korupsi, lawan suap, gratifikasi, dan pungli.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyatakan bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya tugas dari KPK yang berdiri sejak 2003, termasuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.
Selama puluhan tahun KPK berdiri, tambah Alex, banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan untuk memberantas korupsi.
"Sepuluh tahun terakhir ini program Roadshow Bus KPK ini berjalan sebagai ikon pendidikan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat memberantas korupsi," katanya.
Baca juga: Desa antikorupsi direplikasi di 372 desa di Jateng
"Kami berharap masyarakat akan lebih memahami betapa merugikannya korupsi dan tergerak melakukan pencegahan yang dimulai dari terkecil," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Semarang, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Ita saat Pembukaan Roadshow Bus KPK dan Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi terkait Pelayanan Publik di Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang.
Menurut dia, pendidikan antikorupsi dapat dimulai dari rumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Ita mengatakan penting juga mendorong KPK untuk mengintegrasikan pendidikan antikorupsi sampai kurikulum hingga aktivitas belajar mengajar.
Ita mengapresiasi kehadiran Bus KPK yang melakukan roadshow di Kota Semarang sebagai salah satu upaya penanaman semangat antikorupsi.
Rangkaian Roadshow Bus KPK di Kota Semarang diharapkan bukan sekadar seremonial, melainkan wujud komitmen bersama untuk mencegah korupsi dan meningkatkan pelayanan publik bersih dan berintegritas.
"Ini meningkatkan kesadaran kita semua, tentunya nanti akan bersama anak-anak melihat Bus KPK ini bisa berjalan di Kota Semarang untuk berkeliling memberikan edukasi tentang pencegahan korupsi," katanya.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan bahwa korupsi menjadi tantangan besar yang menghambat pembangunan dan memperparah angka kemiskinan.
"Jika dibiarkan terus korupsi ini akan membuat negara dalam bahaya kehancuran," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Nana meminta seluruh kepala daerah di Jateng bisa menjadi contoh para jajarannya untuk tidak menyalahgunakan kewenangan yang mengarah korupsi, lawan suap, gratifikasi, dan pungli.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyatakan bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya tugas dari KPK yang berdiri sejak 2003, termasuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.
Selama puluhan tahun KPK berdiri, tambah Alex, banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan untuk memberantas korupsi.
"Sepuluh tahun terakhir ini program Roadshow Bus KPK ini berjalan sebagai ikon pendidikan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat memberantas korupsi," katanya.
Baca juga: Desa antikorupsi direplikasi di 372 desa di Jateng