Semarang (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Pemuda kembali menggelar kegiatan Employee Volunteering dan kali ini dengan membagikan tumbler atau wadah minum yang terbuat dari stainless steel pada Rabu (5/6/2024), di Stadion Tri Lomba Juang, Semarang.
Multanti selaku Kepala Cabang, yang diwakili
Pejabat Pengganti Sementara (PPS) Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Pemuda Suriyadi menjelaskan pembagian tumbler merupakan salah satu upaya untuk mengurangi penggunaan botol air minum sekali pakai atau plastik, sehingga bisa ramah lingkungan (go green).
"Momentnya bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup sedunia, sehingga pas sekali kami mengajak masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah plastik dengan menggunakan tumbler," kata Suriyadi.
Suriyadi menjelaskan anggaran kegiatan Employee Volunteering seluruhnya berasal dari iuran atau donasi dari seluruh karyawan, bukan berasal dari dana perusahaan.
"Kali ini kegiatannya dilakukan di Stadion Tri Lomba Juang, sehingga sasaran kami ada masyarakat yang tengah berolahraga juga para pedagang yang berjualan di area sekitar sini," katanya.
Suriyadi bersama puluhan karyawan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Pemuda melakukan pendekatan dengan ikut jalan kaki di lintasan dan menemui para pedagang. Selain menyerahkan tumbler mereka juga melakukan edukasi pentingnya Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Ada lima program yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan meliputi Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sekaligus menerangkan tentang manfaat apa saja yang didapatkan dari setiap program tersebut.
Suriyadi berharap kegiatan tersebut dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat seperti pemahaman terkait program, sampai yang belum terdaftar bisa segera mendaftar diri.
Endang Winarti (56) dalam kesempatan tersebut langsung mengeluarkan KTP dan meminta agar dibantu mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Pedagang makanan di lingkungan Tri Lomba Juang ini mengaku pernah menjadi peserta, namun karena lupa membayar iuran menjadikan kepesertaannya tidak lagi aktif sejak Desember 2021.
"Saya mau mendaftar baru lagi karena yang kemarin tidak aktif. Dulu yang membayarkan iuran secara rutin, teman saya. Sejak teman saya sibuk, iuran lupa dibayarkan," kata Endang yang mengaku bermasalah terkait pembayaran iuran.
Lisa (48) pedagang makanan yang lain mengaku belum mengetahui soal Program BPJS Ketenagakerjaan dan setelah mendapatkan penjelasan, dirinya tertarik untuk mendaftarkan diri. Sementara Ketut Whisnubroto, pedagang minuman mengakui manfaat Program BPJS Ketenagakerjaan karena sebelum di-PHK dirinya telah menjadi peserta.
"Tahun lalu, saya menjadi korban PHK. Alhamdulillah bisa mengambil Jaminan Hari Tua atau JHT. Setelah ini saya juga berniat untuk mendaftar lagi sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan," kata Ketut.