Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta mengajak masyarakat mengisi berbagai fasilitas infrastruktur yang ada di Solo, Jawa Tengah agar perekonomian daerah tersebut meningkat.
"Mindset-nya adalah bagaimana memanfaatkan ruang pembangunan," kata Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa pada acara Ngobrol Bareng PWI dalam rangka Hari Pers Nasional di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Senin.
Di sisi lain, pemerintah juga harus melakukan pendekatan yang lebih nyata kepada masyarakat, salah satunya memberikan fasilitas agar masyarakat mampu mengubah hidup mereka.
"Misalnya jual makanan, ya dikasih shelter. Biar nggak jualan di jalanan. Kemudian misalnya yang jual pakaian, kita kasih mesin jahit. Ini bisa dilakukan oleh pemerintah dengan memanfaatkan dana CSR," katanya.
Selain itu, dikatakannya, dari sisi pariwisata, pemerintah juga harus membina masyarakat agar bisa menjadi penerima tamu dan tuan rumah yang baik. Dengan demikian, kenyamanan dan keamanan akan menjamin wisatawan.
Pada kesempatan yang sama, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah-DIY Mochamad Soffin Hadi mengatakan selama ini listrik menjadi pendorong utama dalam mempertahankan dan memperkuat identitas kota Solo. Selain itu, PLN juga turut andil menyukseskan berbagai pembangunan infrastruktur di Solo.
Ia mengatakan keberadaan listrik di Solo tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar tetapi juga menjadi katalisator bagi pengembangan sektor pariwisata, menarik wisatawan untuk menjelajahi keunikan sejarah, dan budaya kota.
"PLN tidak hanya berperan dalam menjaga keandalan pasokan listrik, tetapi juga berkontribusi aktif dalam revitalisasi ikon wisata Kota Solo, seperti bantuan pembenahan instalasi kelistrikan Pura Mangkunegaran dan Studio Musik Lokananta," katanya.
Pembicara lain, Adipati Mangkunegara X mengatakan secara luas maka Solo bukan merupakan daerah yang besar. Selain itu, Solo juga tidak memiliki potensi alam, seperti gunung dan laut. Meski demikian, Solo memiliki banyak bangunan heritage yang bisa dimanfaatkan untuk mendatangkan banyak orang.
"Kita punya heritage, ada cerita di balik itu. Selain itu, Solo juga merupakan kota budaya yang luar biasa. Itu yang membuat kota ini punya soul (jiwa) di nonfisiknya," katanya.
Untuk budaya, dikatakannya, Solo saat ini menjadi salah satu episentrum kebudayaan di tanah air. Ia mengatakan selama ini Pura Mangkunegaran aktif mengembangkan potensi tersebut.
"Kami kawinkan dengan industri kreatif karena kami percaya apa yang kita punya ini luar biasa. Tidak ada orang yang lain yang mengembangkan potensi ini selain kita sendiri," katanya.
Sementara itu, pada kegiatan tersebut PWI menerima bantuan berupa bibit pohon dari PLN. Ketua PWI Surakarta Anas Syahirul mengapresiasi pemberian bibit pohon tersebut karena sekaligus sebagai upaya untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan.