Hujan dan angin rusak bagian bangunan Keraton Surakarta
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, memperbaiki bagian dari bangunan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tepatnya di Sasana Mulya yang rusak akibat hujan dan angin beberapa waktu lalu.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Selasa, mengatakan akan segera memperbaiki kerusakan tersebut. "Ya nanti diperbaiki," katanya.
Sebelumnya, pemerintah berencana merevitalisasi Keraton Surakarta dengan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab. Meski demikian, nantinya proses revitalisasi akan lebih dulu menyentuh bagian luar keraton, salah satunya kawasan alun-alun.
Sementara salah satu kerabat keraton yang juga Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Kanjeng Pangeran (KP) Eddy Wirabhumi mengatakan akibat kejadian tersebut saat ini bagian atap sasana harus disangga dengan bambu.
"Ada juga yang bolong makin rusak karena keropos. Diikuti suara gemuruh yang luar biasa," katanya.
Sebagai tindak lanjut, dikatakannya, hari ini para pekerja mengadakan selamatan sebelum mulai menurunkan genteng dan kayu bagian atap.
"LDA mau tidak mau harus mengambil langkah penyelamatan. Kami juga memasang tanda bahaya dan memasang tiang dari bambu untuk menghindarkan supaya tidak runtuh," katanya.
Selain itu, pihaknya juga sudah bersurat ke instansi terkait untuk melaporkan kondisi tersebut.
"Mudah-mudahan ada perhatian," katanya.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Selasa, mengatakan akan segera memperbaiki kerusakan tersebut. "Ya nanti diperbaiki," katanya.
Sebelumnya, pemerintah berencana merevitalisasi Keraton Surakarta dengan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab. Meski demikian, nantinya proses revitalisasi akan lebih dulu menyentuh bagian luar keraton, salah satunya kawasan alun-alun.
Sementara salah satu kerabat keraton yang juga Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Kanjeng Pangeran (KP) Eddy Wirabhumi mengatakan akibat kejadian tersebut saat ini bagian atap sasana harus disangga dengan bambu.
"Ada juga yang bolong makin rusak karena keropos. Diikuti suara gemuruh yang luar biasa," katanya.
Sebagai tindak lanjut, dikatakannya, hari ini para pekerja mengadakan selamatan sebelum mulai menurunkan genteng dan kayu bagian atap.
"LDA mau tidak mau harus mengambil langkah penyelamatan. Kami juga memasang tanda bahaya dan memasang tiang dari bambu untuk menghindarkan supaya tidak runtuh," katanya.
Selain itu, pihaknya juga sudah bersurat ke instansi terkait untuk melaporkan kondisi tersebut.
"Mudah-mudahan ada perhatian," katanya.