Pertanian terpadu PT Pegadaian representasikan kondisi geografis
Jakarta (ANTARA) - Sistem pertanian terpadu dari PT Pegadaian bernama The Gade Integrated Farming dinilai telah mewakili atau merepresentasikan kondisi geografis pertanian di wilayah program dilaksanakan.
Perwakilan petani dari Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Agung Saputra mengatakan The Gade Integrated Farming dilakukan di tiga lokasi yang merepresentasikan wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Tiga wilayah itu di antaranya dekat pantai di Kabupaten Bantul yang ditanami padi lokal dan aneka sayuran; dataran tinggi di Kabupaten Kulonprogo yang dibudidayakan kopi, coklat, dan panganan empon-empon; serta wilayah pegunungan di Kabupaten Magelang yang ditanami sayuran dan buah.
"Menurut kami, ini mewakili berbagai wilayah geografis yang ada di DIY dan Jawa Tengah,” ujar Agung kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, program The Gade Integrated Farming membuat petani binaan Pegadaian tidak ada ketergantungan lagi terhadap produk kimia, baik pupuk maupun pestisida.
Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan petani binaan dari Rumah Produksi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Berkah Abadi Kabupaten Tulungagung Tambi.
"Dari sisi ekonomi, kita bisa lebih hemat lagi dalam bertani, juga lebih percaya diri. Karena kalau dulu kita sudah capek tanam, waktu pemupukan tidak ada pupuk, kalaupun ada sedikit tidak sesuai dengan kebutuhan kita," ujar Tambi.
Selain itu, Pengasuh Panti Asuhan Wisma Karya Bakti Sawangan Kota Depok Baharudin menyebut program The Gade Integrated Farming bermanfaat membuat tanah, air, udara, serta lingkungan semakin membaik dalam jangka panjang, sehingga berpengaruh terhadap produktivitas pertanian dan berkurangnya biaya operasional.
"Jika petani berdaulat secara benih, nutrisi, dan pestisida secara mandiri, insya Allah pemasukan untuk petani terbuka luas," ujar Baharudin.
Executive Vice President Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pegadaian Rully Yusuf mengatakan Pegadaian berkomitmen untuk menciptakan ekosistem pertanian yang terintegrasi dan konsisten menerapkan sistem pertanian organik sebagai upaya menciptakan penghidupan berkelanjutan bagi para petani di tanah air.
"Integrated Farming System bagi kelompok tani hingga peternak dengan memanfaatkan keterkaitan antara sektor pertanian, perkebunan/pangan/hortikultura, peternakan, dan perikanan untuk memperoleh agroekosistem yang menunjang produktivitas lahan, peningkatan ekonomi, dan konservasi sumber daya alam," ujar Rully.
Ia berharap program The Gade Integrated Farming akan mendukung penerapan ekosistem pertanian organik dan menciptakan penghidupan berkelanjutan bagi petani hingga peternak, melalui produk turunan berupa pupuk organik, produk pertanian, peternakan. dan sumber daya alam. makanan organik, hingga biogas.
Bagi para petani, program diharapkan dapat mengoptimalkan budi daya dan pengembangan komoditas yang telah petani lakukan di berbagai daerah di Indonesia, seperti padi, hortikultura, rumput odot, dan lainnya.
"Peningkatan kualitas komoditas ini tentu akan berdampak pada peningkatan nilai tambah komoditas yang akan berdampak pada kesejahteraan petani," ujar Rully.
Rully menjelaskan The Gade Integrated Farming telah dilaksanakan di delapan kabupaten/kota, di antaranya Kabupaten Madiun, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok.
Baca juga: Cegah serangan OPT, Dinpertan Purbalingga manfaatkan drone
Perwakilan petani dari Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Agung Saputra mengatakan The Gade Integrated Farming dilakukan di tiga lokasi yang merepresentasikan wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Tiga wilayah itu di antaranya dekat pantai di Kabupaten Bantul yang ditanami padi lokal dan aneka sayuran; dataran tinggi di Kabupaten Kulonprogo yang dibudidayakan kopi, coklat, dan panganan empon-empon; serta wilayah pegunungan di Kabupaten Magelang yang ditanami sayuran dan buah.
"Menurut kami, ini mewakili berbagai wilayah geografis yang ada di DIY dan Jawa Tengah,” ujar Agung kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, program The Gade Integrated Farming membuat petani binaan Pegadaian tidak ada ketergantungan lagi terhadap produk kimia, baik pupuk maupun pestisida.
Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan petani binaan dari Rumah Produksi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Berkah Abadi Kabupaten Tulungagung Tambi.
"Dari sisi ekonomi, kita bisa lebih hemat lagi dalam bertani, juga lebih percaya diri. Karena kalau dulu kita sudah capek tanam, waktu pemupukan tidak ada pupuk, kalaupun ada sedikit tidak sesuai dengan kebutuhan kita," ujar Tambi.
Selain itu, Pengasuh Panti Asuhan Wisma Karya Bakti Sawangan Kota Depok Baharudin menyebut program The Gade Integrated Farming bermanfaat membuat tanah, air, udara, serta lingkungan semakin membaik dalam jangka panjang, sehingga berpengaruh terhadap produktivitas pertanian dan berkurangnya biaya operasional.
"Jika petani berdaulat secara benih, nutrisi, dan pestisida secara mandiri, insya Allah pemasukan untuk petani terbuka luas," ujar Baharudin.
Executive Vice President Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pegadaian Rully Yusuf mengatakan Pegadaian berkomitmen untuk menciptakan ekosistem pertanian yang terintegrasi dan konsisten menerapkan sistem pertanian organik sebagai upaya menciptakan penghidupan berkelanjutan bagi para petani di tanah air.
"Integrated Farming System bagi kelompok tani hingga peternak dengan memanfaatkan keterkaitan antara sektor pertanian, perkebunan/pangan/hortikultura, peternakan, dan perikanan untuk memperoleh agroekosistem yang menunjang produktivitas lahan, peningkatan ekonomi, dan konservasi sumber daya alam," ujar Rully.
Ia berharap program The Gade Integrated Farming akan mendukung penerapan ekosistem pertanian organik dan menciptakan penghidupan berkelanjutan bagi petani hingga peternak, melalui produk turunan berupa pupuk organik, produk pertanian, peternakan. dan sumber daya alam. makanan organik, hingga biogas.
Bagi para petani, program diharapkan dapat mengoptimalkan budi daya dan pengembangan komoditas yang telah petani lakukan di berbagai daerah di Indonesia, seperti padi, hortikultura, rumput odot, dan lainnya.
"Peningkatan kualitas komoditas ini tentu akan berdampak pada peningkatan nilai tambah komoditas yang akan berdampak pada kesejahteraan petani," ujar Rully.
Rully menjelaskan The Gade Integrated Farming telah dilaksanakan di delapan kabupaten/kota, di antaranya Kabupaten Madiun, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok.
Baca juga: Cegah serangan OPT, Dinpertan Purbalingga manfaatkan drone