BPJS Ketenagakerjaan ingatkan jangan gunakan calo saat ajukan klaim JHT
Purwokerto (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto mengimbau peserta program jaminan sosial ketenagakerjaan untuk tidak menggunakan jasa calo ketika hendak mengajukan klaim Jaminan Hari Tua (JHT).
"Jangan gunakan calo ketika hendak ajukan klaim JHT karena saat ini BPJAMSOSTEK telah membuka kanal-kanal layanan yang memudahkan peserta untuk klaim JHT," kata Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Purwokerto Antony Sugiarto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Menurut dia, kanal-kanal layanan tersebut di antaranya aplikasi Jamsostek Mobile (JMO), Layanan Online Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik), dan layanan langsung di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat.
Bahkan dalam aplikasi JMO, kata dia peserta diberikan kemudahan akses untuk memperoleh informasi program BPJS Ketenagakerjaan, saldo JHT, informasi kanal klinik/rumah sakit kerja sama, kartu digital BPJS Ketenagakerjaan, simulasi manfaat JHT/Jaminan Pensiun, klaim JHT, dan fitur-fitur menarik lainnya.
"Setiap peserta yang telah berhenti bekerja dan nonaktif dari kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan serta ingin mengambil saldo JHT-nya dapat klaim JHT menggunakan aplikasi JMO," katanya.
Ia mengatakan klaim JHT melalui aplikasi JMO dilakukan tanpa menggunakan berkas dokumen, tanpa menunggu antrean, dan tanpa jauh-jauh datang ke Kantor BPJS Ketenagakerjaan.
Selama data peserta sudah dilakukan validasi atau pengkinian data, kata dia, klaim JHT melalui aplikasi JMO dapat dilakukan dengan mudah dan cepat kurang dari 5 menit dan dana langsung ditransfer ke rekening peserta.
"Namun saat ini klaim JHT melalui JMO masih terbatas pada saldo kurang dari Rp10 juta. Bagi peserta yang memiliki saldo di atas Rp10 juta, BPJS Ketenagakerjaan menyediakan opsi layanan melalui Lapak Asik," jelasnya.
Ia mengatakan dalam mengajukan klaim melalui Lapak Asik, peserta tidak perlu jauh-jauh datang ke Kantor BPJS Ketenagakerjaan, cukup mengunjungi laman https://lapakasik.bpjsketenagakerjaan.go.id.
Selanjutnya, kata dia, peserta mengunggah dokumen yang diperlukan seperti kartu tanda penduduk (KTP) serta kartu peserta Jamsostek dan dalam tempo kurang dari 5 hari kerja setelah dinyatakan berkas lengkap atau benar yang dilanjutkan dengan interviu, JHT dapat langsung ditransfer ke rekening peserta.
"Pada prinsipnya dengan segala kemudahan layanan yang ditawarkan ini, kepuasan terhadap layanan BPJS Ketenagekerjaan diharapkan semakin meningkat," katanya.
Antony mengatakan BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto secara intensif melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai penggunaan aplikasi JMO maupun Lapak Asik dengan melakukan kunjungan langsung dan pembukaan layanan mobil keliling ke perusahaan-perusahaan potensial.
Ia mengharapkan melalui edukasi dan sosialisasi dengan mobil keliling tersebut, pemanfaatan aplikasi JMO dan Lapak Asik oleh peserta dapat meningkat.
"Saat ini pengguna aktif JMO di Purwokerto sekitar 69,55 persen dari total peserta, dan klaim JHT melalui JMO sekitar 65,90 persen," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau kepada pimpinan perusahaan atau bagian sumber daya manusia untuk terus mengedukasi dan mengajak seluruh karyawannya untuk segera menginstal aplikasi JMO dan melakukan pengkinian data agar ke depannya peserta dapat memperoleh layanan yang lebih mudah dan cepat.
Apabila ditemukan kendala atau permasalahan dalam menggunakan aplikasi tersebut, kata dia, peserta tidak perlu ragu untuk bertanya atau melaporkannya ke Kantor BPJS Ketenagakerjaan terdekat.
"Perlu diketahui bahwasanya klaim JHT tidak dipungut biaya sepeser pun dan tata cara serta dokumen persyaratannya sangatlah mudah, sehingga sedapat mungkin tolong hindari penggunaan calo karena nantinya justru akan merugikan peserta sendiri," tegas Antony.
"Jangan gunakan calo ketika hendak ajukan klaim JHT karena saat ini BPJAMSOSTEK telah membuka kanal-kanal layanan yang memudahkan peserta untuk klaim JHT," kata Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Purwokerto Antony Sugiarto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Menurut dia, kanal-kanal layanan tersebut di antaranya aplikasi Jamsostek Mobile (JMO), Layanan Online Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik), dan layanan langsung di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat.
Bahkan dalam aplikasi JMO, kata dia peserta diberikan kemudahan akses untuk memperoleh informasi program BPJS Ketenagakerjaan, saldo JHT, informasi kanal klinik/rumah sakit kerja sama, kartu digital BPJS Ketenagakerjaan, simulasi manfaat JHT/Jaminan Pensiun, klaim JHT, dan fitur-fitur menarik lainnya.
"Setiap peserta yang telah berhenti bekerja dan nonaktif dari kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan serta ingin mengambil saldo JHT-nya dapat klaim JHT menggunakan aplikasi JMO," katanya.
Ia mengatakan klaim JHT melalui aplikasi JMO dilakukan tanpa menggunakan berkas dokumen, tanpa menunggu antrean, dan tanpa jauh-jauh datang ke Kantor BPJS Ketenagakerjaan.
Selama data peserta sudah dilakukan validasi atau pengkinian data, kata dia, klaim JHT melalui aplikasi JMO dapat dilakukan dengan mudah dan cepat kurang dari 5 menit dan dana langsung ditransfer ke rekening peserta.
"Namun saat ini klaim JHT melalui JMO masih terbatas pada saldo kurang dari Rp10 juta. Bagi peserta yang memiliki saldo di atas Rp10 juta, BPJS Ketenagakerjaan menyediakan opsi layanan melalui Lapak Asik," jelasnya.
Ia mengatakan dalam mengajukan klaim melalui Lapak Asik, peserta tidak perlu jauh-jauh datang ke Kantor BPJS Ketenagakerjaan, cukup mengunjungi laman https://lapakasik.bpjsketenagakerjaan.go.id.
Selanjutnya, kata dia, peserta mengunggah dokumen yang diperlukan seperti kartu tanda penduduk (KTP) serta kartu peserta Jamsostek dan dalam tempo kurang dari 5 hari kerja setelah dinyatakan berkas lengkap atau benar yang dilanjutkan dengan interviu, JHT dapat langsung ditransfer ke rekening peserta.
"Pada prinsipnya dengan segala kemudahan layanan yang ditawarkan ini, kepuasan terhadap layanan BPJS Ketenagekerjaan diharapkan semakin meningkat," katanya.
Antony mengatakan BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto secara intensif melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai penggunaan aplikasi JMO maupun Lapak Asik dengan melakukan kunjungan langsung dan pembukaan layanan mobil keliling ke perusahaan-perusahaan potensial.
Ia mengharapkan melalui edukasi dan sosialisasi dengan mobil keliling tersebut, pemanfaatan aplikasi JMO dan Lapak Asik oleh peserta dapat meningkat.
"Saat ini pengguna aktif JMO di Purwokerto sekitar 69,55 persen dari total peserta, dan klaim JHT melalui JMO sekitar 65,90 persen," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau kepada pimpinan perusahaan atau bagian sumber daya manusia untuk terus mengedukasi dan mengajak seluruh karyawannya untuk segera menginstal aplikasi JMO dan melakukan pengkinian data agar ke depannya peserta dapat memperoleh layanan yang lebih mudah dan cepat.
Apabila ditemukan kendala atau permasalahan dalam menggunakan aplikasi tersebut, kata dia, peserta tidak perlu ragu untuk bertanya atau melaporkannya ke Kantor BPJS Ketenagakerjaan terdekat.
"Perlu diketahui bahwasanya klaim JHT tidak dipungut biaya sepeser pun dan tata cara serta dokumen persyaratannya sangatlah mudah, sehingga sedapat mungkin tolong hindari penggunaan calo karena nantinya justru akan merugikan peserta sendiri," tegas Antony.