Pemkot Pekalongan intensifkan pemeriksaan kadar HB pelajar putri
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengintensifkan pemeriksaan kadar hemoglobin (HB) dan kadar gula darah bagi pelajar putri sebagai upaya mencegah kerentanan terhadap penyakit di usia dewasa serta berisiko melahirkan generasi yang bermasalah gizi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa perkembangan saat usia remaja sangat menentukan kualitas seseorang menjadi individu dewasa sehingga masalah gizi dan kadar Hemoglobin dan gula darah perlu diperhatikan.
"Remaja putri yang menderita anemia akan berisiko menjadi wanita usia subur yang anemia selanjutnya menjadi ibu hamil anemia, bahkan juga mengalami kurang energi protein. Dampaknya, hal ini bisa meningkatkan kemungkinan melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting, komplikasi saat melahirkan, serta beberapa risiko terkait kehamilan lainnya," katanya.
Menurut dia, untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan menghindari penyakit yang berbahaya, pihaknya siap mengambil sampel pemeriksaan kesehatan hemoglobin dan kadar gula darah pada pelajar putri .
Hemoglobin, kata dia, adalah protein yang terdapat pada sel darah merah yang memiliki berbagai peran penting dalam tubuh, seperti mengikat dan mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh.
"Oleh karena itu, kadar hemoglobin normal dalam tubuh penting untuk selalu dijaga agar protein tersebut dapat menjalankan fungsinya secara optimal," katanya.
Ia yang didampingi Dokter UPT Puskesmas Kusuma Bangsa Candra Muhammad Yusuf mengatakan pada kondisi sehat maka seseorang memiliki kadar hemoglobin 12-14 gram/dL.
" Kita lihat dari apakah ada gejala anemia, pucat atau tidak, dari kadar hemoglobin apakah di bawah 12 gram/dL atau sudah cukup yaitu antara 12-14 gram/dL," katanya.
Dikatakan, pihaknya secara rutin setiap 3 bulan sekali memberikan tablet tambah darah pada pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas/sederajat agar diminum seminggu sekali.
"Kami mengimbau para pelajar sekolah khususnya remaja putri rajin mengonsumsi tablet tambah darah sebagai upaya mencegah anemia dan resiko melahirkan anak stunting. Kami minta pelajar menjaga pola makan yang sehat seperti mengonsumsi makanan yang bisa menaikkan kadar HB seperti bayam, telur, daging merah, dan kacang-kacangan," katanya.
Baca juga: Penjabat Bupati minta pelajar Banyumas terus tingkatkan prestasi
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa perkembangan saat usia remaja sangat menentukan kualitas seseorang menjadi individu dewasa sehingga masalah gizi dan kadar Hemoglobin dan gula darah perlu diperhatikan.
"Remaja putri yang menderita anemia akan berisiko menjadi wanita usia subur yang anemia selanjutnya menjadi ibu hamil anemia, bahkan juga mengalami kurang energi protein. Dampaknya, hal ini bisa meningkatkan kemungkinan melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting, komplikasi saat melahirkan, serta beberapa risiko terkait kehamilan lainnya," katanya.
Menurut dia, untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan menghindari penyakit yang berbahaya, pihaknya siap mengambil sampel pemeriksaan kesehatan hemoglobin dan kadar gula darah pada pelajar putri .
Hemoglobin, kata dia, adalah protein yang terdapat pada sel darah merah yang memiliki berbagai peran penting dalam tubuh, seperti mengikat dan mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh.
"Oleh karena itu, kadar hemoglobin normal dalam tubuh penting untuk selalu dijaga agar protein tersebut dapat menjalankan fungsinya secara optimal," katanya.
Ia yang didampingi Dokter UPT Puskesmas Kusuma Bangsa Candra Muhammad Yusuf mengatakan pada kondisi sehat maka seseorang memiliki kadar hemoglobin 12-14 gram/dL.
" Kita lihat dari apakah ada gejala anemia, pucat atau tidak, dari kadar hemoglobin apakah di bawah 12 gram/dL atau sudah cukup yaitu antara 12-14 gram/dL," katanya.
Dikatakan, pihaknya secara rutin setiap 3 bulan sekali memberikan tablet tambah darah pada pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas/sederajat agar diminum seminggu sekali.
"Kami mengimbau para pelajar sekolah khususnya remaja putri rajin mengonsumsi tablet tambah darah sebagai upaya mencegah anemia dan resiko melahirkan anak stunting. Kami minta pelajar menjaga pola makan yang sehat seperti mengonsumsi makanan yang bisa menaikkan kadar HB seperti bayam, telur, daging merah, dan kacang-kacangan," katanya.
Baca juga: Penjabat Bupati minta pelajar Banyumas terus tingkatkan prestasi