Desa Wisata Japan gelar pameran foto dan sejarah kopi
Kudus (ANTARA) - Desa Wisata Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar pameran foto dan sejarah tentang kopi sebagai salah satu potensi desa setempat untuk mempromosikan potensi wisata dan usaha mikro kecil menengah (UMKM), Jumat.
"Kami berharap melalui pameran ini, maka Desa Japan semakin dikenal masyarakat luas, sehingga bisa menjadi daya tarik wisatawan," kata Kepala Desa Japan Sigit Tri Harso saat pembukaan pameran foto dan sejarah tentang tanaman kopi Japan bertajuk Pameran Palana Japan serta workshop Desa Wisata "Negeri Kopi" di Loemento' Cafe and Resto Kudus.
Ia optimis ketika promosi gencar dilakukan, maka Desa Japan yang berada di berada di pegunungan Muria semakin dikenal masyarakat luas.
"Kami berharap Desa Japan menjadi salah satu destinasi yang bakal terus dikunjungi banyak wisatawan," ujarnya.
Paket wisata Desa Japan yang ditawarkan, mulai dari edukasi jeruk pamelo, edukasi kopi, tari tradisional, susur objek wisata air rejenu hingga membatik. Selain itu, ada pula objek wisata air terjun.
Terkait dengan potensi tanaman kopinya, Desa Japan memiliki lahan tanaman kopi jenis robusta hingga 75 hektare dan setiap tahunnya mampu menghasilkan 200 ton lebih biji kopi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah menyatakan dukungannya terhadap upaya Pemerintah Desa Japan mengembangkan potensi wisata maupun UMKM yang ada.
"Dalam pengembangan potensi yang ada, memang perlu membangun komunikasi dengan berbagai pihak," ujarnya.
Ia berharap ketika masing-masing desa wisata berupaya mengembangkan potensinya, maka Kudus tidak lagi hanya dikenal dengan wisata religinya, melainkan ada alternatif wisata alam. Salah satunya di Desa Japan, selain tersedia objek wisata air rejenu dan air terjun juga terdapat paket wisata edukasi kopi dan jeruk pamelo.
Tentunya, kata dia, desa-desa yang sebelumnya ditetapkan menjadi desa wisata rintisan setelah berupaya mengembangkan potensinya bisa meningkat menjadi desa wisata berkembang, maju hingga desa wisata mandiri.
Karena berdasarkan pengembangannya, desa wisata dibagi menjadi empat kategori. Meliputi desa wisata rintisan, desa wisata berkembang, desa wisata maju, dan desa wisata mandiri.
Desa Japan dalam menggelar pameran foto bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Angkah Pandawa Indonesia. Sedangkan pamerannya berlangsung mulai 6–8 Oktober 2023 di Loemento' Cafe and Resto Kudus. ***1***
"Kami berharap melalui pameran ini, maka Desa Japan semakin dikenal masyarakat luas, sehingga bisa menjadi daya tarik wisatawan," kata Kepala Desa Japan Sigit Tri Harso saat pembukaan pameran foto dan sejarah tentang tanaman kopi Japan bertajuk Pameran Palana Japan serta workshop Desa Wisata "Negeri Kopi" di Loemento' Cafe and Resto Kudus.
Ia optimis ketika promosi gencar dilakukan, maka Desa Japan yang berada di berada di pegunungan Muria semakin dikenal masyarakat luas.
"Kami berharap Desa Japan menjadi salah satu destinasi yang bakal terus dikunjungi banyak wisatawan," ujarnya.
Paket wisata Desa Japan yang ditawarkan, mulai dari edukasi jeruk pamelo, edukasi kopi, tari tradisional, susur objek wisata air rejenu hingga membatik. Selain itu, ada pula objek wisata air terjun.
Terkait dengan potensi tanaman kopinya, Desa Japan memiliki lahan tanaman kopi jenis robusta hingga 75 hektare dan setiap tahunnya mampu menghasilkan 200 ton lebih biji kopi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah menyatakan dukungannya terhadap upaya Pemerintah Desa Japan mengembangkan potensi wisata maupun UMKM yang ada.
"Dalam pengembangan potensi yang ada, memang perlu membangun komunikasi dengan berbagai pihak," ujarnya.
Ia berharap ketika masing-masing desa wisata berupaya mengembangkan potensinya, maka Kudus tidak lagi hanya dikenal dengan wisata religinya, melainkan ada alternatif wisata alam. Salah satunya di Desa Japan, selain tersedia objek wisata air rejenu dan air terjun juga terdapat paket wisata edukasi kopi dan jeruk pamelo.
Tentunya, kata dia, desa-desa yang sebelumnya ditetapkan menjadi desa wisata rintisan setelah berupaya mengembangkan potensinya bisa meningkat menjadi desa wisata berkembang, maju hingga desa wisata mandiri.
Karena berdasarkan pengembangannya, desa wisata dibagi menjadi empat kategori. Meliputi desa wisata rintisan, desa wisata berkembang, desa wisata maju, dan desa wisata mandiri.
Desa Japan dalam menggelar pameran foto bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Angkah Pandawa Indonesia. Sedangkan pamerannya berlangsung mulai 6–8 Oktober 2023 di Loemento' Cafe and Resto Kudus. ***1***