Purworejo (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah melaksanakan kegiatan "Promosi dan Diseminasi Indikasi Geografis Garam Jetis" di Pendopo Kabupaten Purworejo, Rabu (21/8).
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Kemenkumham Jateng dalam mempromosikan dan melindungi indikasi geografis (IG) produk garam di wilayah Jawa Tengah.
Sejalan juga dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2023 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Pelaku Usaha Perikanan dan Pergaraman, serta Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 20 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Pergaraman Daerah.
Pada kedua regulasi tersebut, disebutkan bahwa pengembangan garam indikasi geografis dilaksanakan di beberapa daerah salah satunya di Kabupaten Purworejo.
Kepala Bidang Pelayanan Hukum Agustinus Yosi Setiawan dalam laporannya mengatakan, Provinsi Jawa Tengah merupakan wilayah yang kaya akan keanekaragaman budaya serta kondisi alam yang subur. Hal inilah yang menjadikan Jawa Tengah memiliki sumber daya alam yang melimpah.
“Akan tetapi, hingga saat ini baru 14 produk indikasi geografis dari Provinsi Jawa Tengah yang telah didaftarkan dan bersertifikat Indikasi Geografis," ungkap Yosi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, perlindungan indikasi geografis sebagai produk unggulan daerah berbasis kekayaan intelektual membutuhkan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan dengan Kemenkumham Jateng.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Anggiat Ferdinan, menjelaskan pentingnya pendaftaran Indikasi Geografis oleh masyarakat.
Tujuannya, kata Anggiat, agar indikasi geografis tersebut mendapatkan perlindungan dari pemerintah, serta untuk meningkatkan nilai produk.
“Peningkatan nilai produk lokal melalui Kekayaan Intelektual Indikasi Geografis oleh masyarakat bisa ditingkatkan dengan mengimplementasikan branding merek produk,” kata Anggiat.
Kegiatan "Promosi dan Diseminasi Indikasi Geografis Garam Jetis" menghadirkan narasumber dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Lilik Harmadi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Sigid Adi Brata dan Kemenkumham Jateng, Tri Junianto.
Kegiatan ini dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri atas Masyarakat Pelindungan Indikasi Geografis (MPIG) Garam Jetis Kabupaten Purworejo, serta para pemangku terkait indikasi geografis di lingkup Kabupaten Purworejo antara lain Dinas Lingkungan Hidup dan Kelautan, Bappedaitbang, Pariwisata dan sebagainya.
Harapannya, kegiatan ini mampu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya potensi indikasi geografis garam Jetis dan manfaatnya bagi daerah Purworejo khususnya dan menarik minat wisatawan untuk memanfaatkan terapi kesehatan Garam Jetis di Pantai Jetis Purworejo. ***
Berita Terkait
Klien Bapas Surakarta terima bantuan modal usaha
Sabtu, 2 November 2024 18:35 Wib
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan kunker ke Nusakambangan
Sabtu, 2 November 2024 10:29 Wib
Kemenkumham Jateng dukung Lapas Purwodadi siapkan lahan baru pertanian
Jumat, 1 November 2024 14:27 Wib
Sembilan napiter Mako Brimob Cikeas dipindah ke Nusakambangan
Jumat, 1 November 2024 14:22 Wib
Tejo: Kemenkumham Jateng sukses laksanakan SKD CPNS 2024
Kamis, 31 Oktober 2024 7:55 Wib
Kemenkumham Jateng tingkatkan kompetensi PK dan APK
Rabu, 30 Oktober 2024 16:43 Wib
Kemenkumham Jateng monev standar layanan bantuan hukum
Rabu, 30 Oktober 2024 10:45 Wib
Kemenkumham Jateng kembali audit PMPJ, kali ini notaris Blora dan Rembang
Rabu, 30 Oktober 2024 10:37 Wib