Baznas Boyolali sebut perolehan zakat capai Rp8,5 miliar
Boyolali (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Boyolali menyebutkan perolehan zakat di wilayah itu, di Provinsi Jawa Tengah, pada 2022 mencapai Rp8,5 miliar atau meningkat dibanding 2021.
"Perolehan zakat pada 2022 mengalami kenaikan yang signifikan yakni mencapai sekitar 29,57 persen dibanding 2021," kata Ketua Baznas Kabupaten Boyolali Jamal Yazid dalam acara dialog dengan Bupati Boyolali M Said Hidayat di Boyolali, Rabu.
Jamal Yazid menyampaikan perolehan zakat pada 2021 di angka kisaran Rp6,5 miliar dan 2022 meningkat menjadi Rp8,5 miliar. Sedangkan untuk penyaluran zakatnya juga mengalami peningkatan hingga saat ini sudah mencapai sekitar 99,10 persen.
"Hampir tidak ada silpa di dalamnya, artinya amanat yang diberikan muzaki betul-betul tersalurkan kepada mustahik sesuai dengan waktu yang ada tahun itu," kata Jamal.
Menyinggung soal target Baznas tahun ini, Jamal menjelaskan jumlah perolehan zakat per bulan rata-rata pada 2023 ini mencapai kisaran Rp800 juta. Sehingga, jika hal tersebut stabil maka dimungkinkan target tahun ini dapat mencapai Rp10 miliar.
Menurut data dari Baznas Boyolali menyebutkan jumlah muzaki di Kabupaten Boyolali saat ini mencapai 7.515 orang yang didominasi Aparatur Sipil Negara (ASN), kemudian orang yang berinfaq sebanyak 450 orang yang juga dari ASN.
"Kami mohon doanya agar tercapai target tahun ini, karena sangat penting untuk membantu kekurangan-kekurangan yang ada di Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam rangka mencapai Boyolali Sejahtera," katanya.
Pencapaian Baznas Kabupaten Boyolali tentang pengelolaan zakat mendapat apresiasi dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yakni sudah menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) lima tahun berturut-turut.
Sementara itu, Bupati Boyolali M Said Hidayat menyampaikan dalam rangka penurunan kemiskinan di Kabupaten Boyolali, Baznas diharapkan mampu untuk manajemen dengan sebaik-baiknya serta memaksimalkan potensi pengelolaan zakat dalam berbagai bidang seperti perdagangan, peternakan, pertanian, dan perumahan.
"Semoga ke depan pengelolaan zakat semakin meningkat dengan tata kelola yang mampu dijaga, dan Baznas terus WTP," katanya Bupati.
Sebagai informasi, beberapa program untuk penyaluran ZIS Baznas Kabupaten Boyolali terdiri dari Boyolali Cerdas sebesar Rp1.987.130.500, berada diangka 26,4 persen yang diberikan kepada 5.897 mustahik. Kemudian program Boyolali Makmur sebesar Rp713.122.382, berada angka 9,5 persen yang telah diberikan kepada 338 mustahik. Selanjutnya program Boyolali Peduli sebesar Rp2.654.030.058, berada angka 35,3 persen dan tersalurkan kepada 4.063 mustahik.
Program selanjutnya adalah Boyolali Sehat yang sudah tersalur sebesar Rp990.420.632, berada angka 13,2 persen yang diberikan kepada 556 mustahik. Program Boyolali Taqwa tersalur sebesar Rp1.174.237.092, berada angka 15,6 persen telah diberikan kepada 4.186 mustahik.
Baca juga: Baznas Jateng himpun Rp82,6 miliar dari zakat ASN
"Perolehan zakat pada 2022 mengalami kenaikan yang signifikan yakni mencapai sekitar 29,57 persen dibanding 2021," kata Ketua Baznas Kabupaten Boyolali Jamal Yazid dalam acara dialog dengan Bupati Boyolali M Said Hidayat di Boyolali, Rabu.
Jamal Yazid menyampaikan perolehan zakat pada 2021 di angka kisaran Rp6,5 miliar dan 2022 meningkat menjadi Rp8,5 miliar. Sedangkan untuk penyaluran zakatnya juga mengalami peningkatan hingga saat ini sudah mencapai sekitar 99,10 persen.
"Hampir tidak ada silpa di dalamnya, artinya amanat yang diberikan muzaki betul-betul tersalurkan kepada mustahik sesuai dengan waktu yang ada tahun itu," kata Jamal.
Menyinggung soal target Baznas tahun ini, Jamal menjelaskan jumlah perolehan zakat per bulan rata-rata pada 2023 ini mencapai kisaran Rp800 juta. Sehingga, jika hal tersebut stabil maka dimungkinkan target tahun ini dapat mencapai Rp10 miliar.
Menurut data dari Baznas Boyolali menyebutkan jumlah muzaki di Kabupaten Boyolali saat ini mencapai 7.515 orang yang didominasi Aparatur Sipil Negara (ASN), kemudian orang yang berinfaq sebanyak 450 orang yang juga dari ASN.
"Kami mohon doanya agar tercapai target tahun ini, karena sangat penting untuk membantu kekurangan-kekurangan yang ada di Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam rangka mencapai Boyolali Sejahtera," katanya.
Pencapaian Baznas Kabupaten Boyolali tentang pengelolaan zakat mendapat apresiasi dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yakni sudah menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) lima tahun berturut-turut.
Sementara itu, Bupati Boyolali M Said Hidayat menyampaikan dalam rangka penurunan kemiskinan di Kabupaten Boyolali, Baznas diharapkan mampu untuk manajemen dengan sebaik-baiknya serta memaksimalkan potensi pengelolaan zakat dalam berbagai bidang seperti perdagangan, peternakan, pertanian, dan perumahan.
"Semoga ke depan pengelolaan zakat semakin meningkat dengan tata kelola yang mampu dijaga, dan Baznas terus WTP," katanya Bupati.
Sebagai informasi, beberapa program untuk penyaluran ZIS Baznas Kabupaten Boyolali terdiri dari Boyolali Cerdas sebesar Rp1.987.130.500, berada diangka 26,4 persen yang diberikan kepada 5.897 mustahik. Kemudian program Boyolali Makmur sebesar Rp713.122.382, berada angka 9,5 persen yang telah diberikan kepada 338 mustahik. Selanjutnya program Boyolali Peduli sebesar Rp2.654.030.058, berada angka 35,3 persen dan tersalurkan kepada 4.063 mustahik.
Program selanjutnya adalah Boyolali Sehat yang sudah tersalur sebesar Rp990.420.632, berada angka 13,2 persen yang diberikan kepada 556 mustahik. Program Boyolali Taqwa tersalur sebesar Rp1.174.237.092, berada angka 15,6 persen telah diberikan kepada 4.186 mustahik.
Baca juga: Baznas Jateng himpun Rp82,6 miliar dari zakat ASN