Purbalingga (ANTARA) - Peleton Siaga Bencana Kepolisian Resor Satuan Samapta (Polres) Purbalingga menggelar kerja bakti untuk menangani tanah longsor yang terjadi di Dusun Karanggintung, Desa Sirau, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
"Hari ini, Peleton Siaga Bencana Polres Purbalingga melaksanakan kerja bakti untuk menyingkirkan material longsoran di Desa Sirau," kata Kepala Satuan Samapta Polres Purbalingga Inspektur Polisi Satu Tri Haryanto di Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga, Senin.
Menurut dia, kerja bakti tersebut juga melibatkan personel Kepolisian Sektor Karangmoncol, Koramil Karangmoncol, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, dan Pemerintah Desa Karangmoncol.
Dalam kerja bakti tersebut, kata dia, material longsoran dari tebing bahu jalan dipindahkan ke lokasi yang aman dan selanjutnya dilakukan pembuatan barikade penahan longsor di lokasi kejadian.
"Ini merupakan wujud kepedulian kepolisian untuk membantu penanganan bencana alam yang terjadi di wilayah Kabupaten PurbaIingga," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan tanah longsor tersebut terjadi pada hari Minggu (15/12), sekitar pukul 22.00 WIB, saat hujan lebat mengguyur Desa Sirau.
Dalam hal ini, kata dia, longsor terjadi pada tebing bahu jalan penghubung antardusun di Desa Sirau.
"Akibat longsor tersebut, untuk sementara jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Guna menghindari terjadinya kecelakaan, di lokasi tersebut dipasang garis polisi," kata Kasat Samapta.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di seluruh wilayah Jawa Tengah pada tanggal 12-18 Desember 2024, sehingga berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
"Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana diimbau untuk terus waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Kamis (12/12).
Baca juga: Banjir bandang putus jalur provinsi Trenggalek-Ponorogo-Pacitan