Pemkab Boyolali bantu puluhan alsintan dukung lumbung pangan nasional
Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali menyerahkan bantuan puluhan alat mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani di 13 kecamatan di daerah itu, Senin, guna mendukung sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
"Kami menyerahkan puluhan alsintan kepada kelompok tani antara lain berupa traktor roda empat satu unit, traktor roda dua ada 9 unit, cultivator 13 unit, alat penanam jagung sebanyak 75 unit," kata Bupati Boyolali M Said Hidayat, pada cara penyerahan alsintan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Teras Boyolali, Senin.
M Said Hidayat berharap para petani semua yang diberikan bantuan dari Pemerintah Pusat dapat segera memanfaatkan alsintan itu, dengan sebaik-baiknya. Petani agar dalam pelaksanaan mengelola lahan dapat berjalan lancar dan diberikan kemudahan.
"Hal ini, untuk mendukung pembangunan di Boyolali terutama bidang pertanian. Sehingga, Boyolali menjadi salah satu lumbung pangan nasional dapat terwujud atas kerja bersama antara pemerintah dengan petani yang bersinergi," kata M Said.
Selain itu, M Said berpesan terkait peraturan Pemerintah tentang lahan berkelanjutan di Boyolali yang sudah ada, Dispertan untuk pembenahan-pembenahan data dalam sektor pertanian termasuk luas lahan produksi yang harus dijaga dan jumlah petani di wilayah ini.
"Artinya, pembenahan data petani yang dilakukan terus mengalami peningkatan, jumlah petani di Boyolali menjadi 120.526 petani. Hal ini, menunjukkan yang baik. Namun, kami belum mendapatkan berapa jumlah buruh tani di Boyolali," kata M Said.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Boyolali Bambang Jiyanto menyampaikan penyaluran bantuan alsintan ini, sebenarnya kegiatan 2022 dari Pemerintah Pusat, tetapi datangnya barang sudah Desember. Namun, baru dapat diproses pada awal Januari ini.
Bantuan alsintan dari pemerintah pusat berupa alat mesin traktor roda empat, dua, cultivator dan alat penanam jagung. Bantuan ini, intinya untuk mendukung Boyolali sebagai lumbung pangan Nasional.
Bantuan alsintan tersebut sasarannya terhadap kelompok tani di 13 Kecamatan di Boyolali antara lain Banyudono, Karanggede, Sambi, wonosamodro, Kemusu, Klego, Juwangi, Simo, Ngemplak, Wonosegoro, Nogosari, Sawit, dan Andong.
Dispertan Boyolali untuk program bantuan pada 2023 akan menyisir dari daerah yang petani alat mesin pertanian yang masih kurang atau jumlah tenaga kerja masih kurang. Sehingga, pihaknya akan mendorong untuk bantuan alsintan program selanjutnya
"Kami akan kumpulkan datanya. Petani yang masuk kelompok tani dan mau menginformasikan tanaman serta luar lahan yang didata dalam satu aplikasi yang namanya Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simlohtan)," kata dia.
Pada pendataan tersebut jumlah petani di Boyolali hingga kini, sebanyak 120.526 orang petani. Dari data itu, yang usia antara 19 hingga 39 tahun jumlah 12.939 orang atau petani milenial. Petani usia milenial yang dilakukan pendekatan dengan metode pembinaan sehingga 12.939 orang ini, nantinya bisa menggantikan yang 120.526 orang.
Baca juga: PKB berdayakan petani perempuan Grobogan melalui bantuan alsintan
"Kami menyerahkan puluhan alsintan kepada kelompok tani antara lain berupa traktor roda empat satu unit, traktor roda dua ada 9 unit, cultivator 13 unit, alat penanam jagung sebanyak 75 unit," kata Bupati Boyolali M Said Hidayat, pada cara penyerahan alsintan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Teras Boyolali, Senin.
M Said Hidayat berharap para petani semua yang diberikan bantuan dari Pemerintah Pusat dapat segera memanfaatkan alsintan itu, dengan sebaik-baiknya. Petani agar dalam pelaksanaan mengelola lahan dapat berjalan lancar dan diberikan kemudahan.
"Hal ini, untuk mendukung pembangunan di Boyolali terutama bidang pertanian. Sehingga, Boyolali menjadi salah satu lumbung pangan nasional dapat terwujud atas kerja bersama antara pemerintah dengan petani yang bersinergi," kata M Said.
Selain itu, M Said berpesan terkait peraturan Pemerintah tentang lahan berkelanjutan di Boyolali yang sudah ada, Dispertan untuk pembenahan-pembenahan data dalam sektor pertanian termasuk luas lahan produksi yang harus dijaga dan jumlah petani di wilayah ini.
"Artinya, pembenahan data petani yang dilakukan terus mengalami peningkatan, jumlah petani di Boyolali menjadi 120.526 petani. Hal ini, menunjukkan yang baik. Namun, kami belum mendapatkan berapa jumlah buruh tani di Boyolali," kata M Said.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Boyolali Bambang Jiyanto menyampaikan penyaluran bantuan alsintan ini, sebenarnya kegiatan 2022 dari Pemerintah Pusat, tetapi datangnya barang sudah Desember. Namun, baru dapat diproses pada awal Januari ini.
Bantuan alsintan dari pemerintah pusat berupa alat mesin traktor roda empat, dua, cultivator dan alat penanam jagung. Bantuan ini, intinya untuk mendukung Boyolali sebagai lumbung pangan Nasional.
Bantuan alsintan tersebut sasarannya terhadap kelompok tani di 13 Kecamatan di Boyolali antara lain Banyudono, Karanggede, Sambi, wonosamodro, Kemusu, Klego, Juwangi, Simo, Ngemplak, Wonosegoro, Nogosari, Sawit, dan Andong.
Dispertan Boyolali untuk program bantuan pada 2023 akan menyisir dari daerah yang petani alat mesin pertanian yang masih kurang atau jumlah tenaga kerja masih kurang. Sehingga, pihaknya akan mendorong untuk bantuan alsintan program selanjutnya
"Kami akan kumpulkan datanya. Petani yang masuk kelompok tani dan mau menginformasikan tanaman serta luar lahan yang didata dalam satu aplikasi yang namanya Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simlohtan)," kata dia.
Pada pendataan tersebut jumlah petani di Boyolali hingga kini, sebanyak 120.526 orang petani. Dari data itu, yang usia antara 19 hingga 39 tahun jumlah 12.939 orang atau petani milenial. Petani usia milenial yang dilakukan pendekatan dengan metode pembinaan sehingga 12.939 orang ini, nantinya bisa menggantikan yang 120.526 orang.
Baca juga: PKB berdayakan petani perempuan Grobogan melalui bantuan alsintan