Semarang (ANTARA) -
"Hari ini ada pesaingnya yaitu media sosial, dimana semua orang bisa memberi informasi dan citizen journalism berkembang," kata Gubernur saat membuka Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan ke-35 PWI Jateng, di Semarang, Rabu.
Banyaknya media yang ada saat ini, lanjut Ganjar, membuat semua orang dapat menulis, memotret, dan semua bisa menjadi jurnalis bahkan membuat televisi sendiri tentunya bermodalkan kemauan.
Kendati demikian, politikus PDI Perjuangan itu menyebut wartawan memiliki kelebihan karena memiliki kode etik jurnalistik, sehingga masih mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Baca juga: UKW kolaborasi PWI Jateng dan Semen Gresik hasilkan 24 wartawan kompeten
Ganjar mengaku pernah menemukan media yang kurang memiliki kredibilitas karena apa yang ditayangkan tidak sesuai dengan fakta, apalagi informasi yang diberikan dibuat tanpa adanya konfirmasi dengan atau wawancara dari pihak media kepada dirinya.
"Kalau diberitakan beda biasanya saya langsung komplain. Saya kalau komplain langsung telepon pemrednya agar semua jelas, makanya ini kawan-kawan yang uji kompetensi, saya yakin di ruangan ini nilai-nilai itu akan ada sehingga lebih prudent," katanya.
Ia juga menyebut warna Indonesia pun berada di tangan para wartawan, sehingga keakuratan dan kredibilitas dalam memberikan informasi menjadi ujung tombak perwujudan spirit nasionalisme serta patriotisme.
"Sebenarnya warna cat rumah Indonesia itu yang ngecat ya wartawan," kata orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
UKW Angkatan ke-35 diikuti oleh 24 peserta yang berasal dari berbagai media di Jawa Tengah dan luar Jawa termasuk Papua.(LHP)
Baca juga: Bupati: Kemitraan dengan wartawan jadi nutrisi bagi masyarakat
Baca juga: UKW bakal tingkatkan kapasitas, "skill", dan etika wartawan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ganjar sebut warna Indonesia berada di tangan wartawan