Banyumas (ANTARA) - Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengajak generasi muda untuk terus melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia dengan menghidupkan kembali kesenian-kesenian tradisional yang nyaris punah agar tetap berkembang di masyarakat.
Saat ditemui usai menjadi pembicara dalam seminar "Membingkai Masa Depan Lengger" di Pendopo Duplikat Sipanji, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin, Budiman mengatakan kegiatan semacam itu penting sekali untuk terus diselenggarakan karena dihadiri oleh anak-anak muda, sehingga kebudayaan bangsa Indonesia bisa berumur panjang.
"Kalau isinya hanya orang-orang tua, ya saya enggak yakin. Tapi kalau isinya anak-anak muda, menurut saya, artinya kita punya setidaknya waktu 20-30 tahun lagi untuk meneruskan ini semua, perbincangan-perbincangan tentang lengger atau yang saya keluhkan tadi, yang kita enggak sadar, hilangnya ketoprak, itu luar biasa," katanya.
Pria asli Cilacap itu mengaku jika semasa kecil hidup dari ebeg atau kuda lumping, dan ketoprak, sedangkan lengger hanya sesekali sehingga tidak terlalu kentara.
Oleh karena itu, kata dia, kegiatan semacam seminar "Membingkai Masa Depan Lengger" tersebut sebaiknya digelar untuk tema-tema lain, khususnya ketoprak karena penting untuk dihidupkan.
"Makanya perlu adanya intervensi, campur tangan, dan kepedulian kaum intelektual. Enggak apa-apa, kita mulai dari kampus, satu per satu kita melebur lagi, ke rakyat lagi, dan kemudian biarkan dia ditumbuhkan dalam ruang pengeramannya rakyat, dikembalikan kepada ibunya," kata Budiman.
Dalam hal ini, dia mencontohkan satwa-satwa yang dianggap teracam punah, ditangkar lebih dahulu di tempat konservasi untuk dilatih, dan selanjutnya dikembalikan lagi ke hutan.
"Saya kira, mungkin kesenian pun bisa seperti itu. Seperti ketoprak yang hilang, harus dihidupkan lagi di kampus, di lembaga-lembaga diskusi resmi, lalu bawa lagi ke habitat sesungguhnya, yaitu rakyat," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan hal itu perlu dilakukan karena dalam menghadapi tahun 2045, Indonesia harus menjadi oase kebinekaan, menjadi tempat kebinekaan tetap ada.
"Itu karena pada tahun 2045 semuanya serba seragam, serba singular, sehingga kemajemukan bangsa Indonesia harus tetap terjaga," demikian Budiman.
Berita Terkait
HUT Dekranas di Solo, dimeriahkan Kirab Kriya dan Budaya
Minggu, 12 Mei 2024 21:36 Wib
Teater Kampung Budaya Piji Wetan Kudus tampil di TMII Jakarta
Minggu, 12 Mei 2024 6:17 Wib
SNC, cara Semarang tingkatkan daya tarik wisata
Minggu, 5 Mei 2024 5:55 Wib
Kapolda Jateng pastikan polisi kawal berbagai gelaran budaya
Sabtu, 4 Mei 2024 23:44 Wib
Semarang Night Carnival 2024, padukan beragam budaya masyarakat
Sabtu, 4 Mei 2024 23:14 Wib
Pj Bupati Temanggung: Seni dan budaya perkuat identitas masyarakat
Sabtu, 4 Mei 2024 17:15 Wib
142 pelajar SMA ikuti seleksi FLS2N 2024 Tingkat Kabupaten Purbalingga
Selasa, 30 April 2024 16:13 Wib
Sambut HUT Ke-58, Pemkab Batang gelar festival kirab budaya
Jumat, 26 April 2024 6:00 Wib