Temanggung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melakukan evaluasi rencana penyertaan modal kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Aneka Usaha sebesar Rp200 juta, kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq.
"Dana tersebut sebenarnya akan digunakan untuk pembelian mesin cetak, tetapi seiring perkembangan dan dinamika keuangan daerah maka penyertaan modal itu akan dievaluasi," katanya usai sidang paripurna di DPRD Kabupaten Temanggung, Senin.
Sebelumnya Bupati Temanggung mengusulkan ke DPRD Kabupaten Temanggung Rp200 juta sebagai skema penyertaan modal pada BUMD dan hal itu memang kewajiban pemerintah dalam penyertaan pada BUMD sesuai perda.
Ia menyampaikan perusahaan daerah itu lagi diaudit oleh kantor akuntan publik (KAP) terkait masa jabatan direksi yang telah habis dan pihaknya masih menunggu hasilnya.
"Nasib perusahaan itu diputuskan setelah keluar laporan resmi hasil audit dari KAP," katanya.
Ia menuturkan KAP yang ditunjuk Pemkab Temanggung sedang menyusun laporan akhir hasil audit.
Khadziq mengemukakan jika dilihat dari kinerja perusahaan, selama ini memang tidak ada tanda-tanda membaik sehingga perlu dilakukan audit KAP.
Ia mengatakan sikap Pemkab Temanggung dalam menjawab pertanyaan DPRD terkait dengan nasib BUMD Aneka Usaha tetap menunggu laporan KAP.
"Kami akan jalankan atau tindaklanjuti rekomendasi atas hasil audit. Dari hasil audit akan terlihat kodisi sesungguhnya perusahaan daerah tersebut seperti aset, modal, likuiditas keseimbangan cash flow dan lainnya," katanya.
Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Temanggung Slamet mengatakan perlu penjelasan dari Bupati Temanggung dengan perkembangan audit BUMD Aneka Usaha. Perusahaan daerah tersebut dinyatakan tidak sehat karena terus merugi, kendati terus mendapat suntikan dana penyertaan modal pemerintah.
Ia menyampaikan pemerintah dan DPRD setuju untuk sementara membekukan operasional BUMD Aneka usaha sampai menunggu hasil audit.