Purwokerto (ANTARA) - Kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, khususnya Lokawisata Baturraden masih minim, kata Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas Wakhyono Ghozali.
"Sampai saat ini, kunjungan wisatawan memang masih dibatasi 25 persen dari kapasitas maksimal dan khusus untuk Lokawisata Baturraden belum ada peningkatan signifikan sejak Banyumas menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 2," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Dalam hal ini, kata dia, volume wisatawan yang mengunjungi Lokawisata Baturraden sejak PPKM level 2 khususnya pada hari Sabtu dan Minggu masih relatif sama dengan saat uji coba pada masa PPKM level 3, yakni berkisar 1.000-1.500 orang per hari.
Baca juga: Atraksi Budaya Prajurit Solo dan upaya menarik wisatawan
Kendati demikian, dia mengaku optimistis kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden akan berangsur meningkat karena saat sekarang pembelajaran tatap muka (PTM) sudah mulai dilakukan di berbagai sekolah.
"Semoga dengan adanya PTM, sekolah-sekolah yang telah melaksanakanyanya bisa mengadakan kegiatan study tour ke Lokawisata Baturraden," katanya.
Wakhyono optimistis Lokawisata Baturraden masih mampu menampung kunjungan wisata dari berbagai sekolah meskipun dibatasi 25 persen dari kapasitas maksimal karena luas objek wisata itu secara keseluruhan kurang lebih 16,85 hektare, sedangkan luas lahan yang bisa dijamah manusia sekitar 10 hektare.
Ia mengatakan jika dari lahan seluas 10 hektare itu mampu menampung 100.000 orang, sehingga ketika jarak antarmanusianya dibatasi 2 meter, lahan tersebut mampu diisi sekitar 50.000 orang.
Dengan demikian ketika jumlah pengunjungnya dibatasi maksimal 25 persen, kata dia, Lokawisata Baturraden masih dapat dikunjungi oleh lebih kurang 12.500 wisatawan.
"Kami pun telah melengkapi Lokawisata Baturraden dengan sarana prasarana pendukung protokol kesehatan. Bahkan, Lokawisata Baturraden juga telah mengantongi sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability)," katanya.
Terkait dengan penerapan aplikasi PeduliLindungi di seluruh objek wisata, dia mengatakan pihaknya telah memfasilitasi pengelola objek wisata untuk mendapatkan aplikasi tersebut dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Para pengelola objek wisata sudah mencantumkan alamat surat elektronik masing-masing dan saat sekarang tinggal melakukan pendaftaran secara mandiri sudah terdata di Kemenkes," kata Wakhyono.
Baca juga: Desa Cikakak jadi Desa Wisata Terbaik se-Jateng
Baca juga: Berwisata pada 2022, tetap gaya dan prokes
Berita Terkait
Dinas optimistis objek wisata Banyumas tetap ramai saat libur sekolah
Rabu, 26 Juni 2024 14:19 Wib
Status Gunung Slamet tidak pengaruhi kunjungan wisatawan
Jumat, 24 Mei 2024 22:45 Wib
Baturraden jadi primadona warga pada libur Lebaran
Minggu, 14 April 2024 17:45 Wib
Kunjungan wisatawan ke Banyumas meningkat, Baturraden masih favorit
Selasa, 2 Januari 2024 4:52 Wib
Aktivitas Gunung Slamet tidak pengaruhi wisatawan ke Baturraden
Senin, 23 Oktober 2023 16:08 Wib
Pemkab Banyumas turunkan tarif masuk Taman Apung Mas Kemambang
Senin, 25 September 2023 15:27 Wib
Dinhub: Bus pariwisata wajib parkir di terminal bawah Baturraden
Rabu, 30 Agustus 2023 15:41 Wib
Baturraden andalan Banyumas saat Lebaran
Minggu, 23 April 2023 17:04 Wib