Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang diduga memiliki kontak erat dengan pembawa varian baru COVID-19 yakni B117 di Kabupaten Brebes, sudah diisolasi dengan pengawasan ketat.
"Sudah saya cek tadi, sudah dilakukan tracing kurang lebih ada delapan orang yang berhubungan erat dan sudah dites semuanya pagi tadi dan hasilnya dikirim langsung ke Jakarta sehingga nanti kita akan nunggu hasilnya beberapa hari lagi," kata Ganjar di Semarang, Kamis.
Meskipun kedelapan orang itu saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya dengan pengawasan ketat, Ganjar berharap mereka bisa dipindahkan ke tempat isolasi yang terpusat.
"Syukur-syukur kalau mau, mereka nanti dipindahkan ke tempat isolasi yang terpusat, tadi saya juga sudah kontak dengan Sekda Brebes dan sudah diberikan laporan semuanya," ujarnya.
Ganjar mengaku langsung berkomunikasi dengan Sekda Brebes setelah mengetahui informasi mengenai hal ini dan meminta Satgas COVID-19 di Brebes mempercepat pelacakan guna memastikan pihak-pihak yang kontak erat langsung diisolasi.
"Untuk sementara kita karantina yang betul-betul mereka tidak berhubungan dengan orang lain sambil dipantau, tapi gak perlu ditakut-takuti, yang penting dipantau saja dibantu segala sesuatunya agar nyaman," katanya.
Terlepas dari itu, Ganjar mengimbau masyarakat, tidak hanya di Kabupaten Brebes, agar tetap menjaga kedisiplinan penerapan protokol kesehatan agar penularan dapat dicegah sembari mempercepat vaksinasi pada lansia yang berisiko tinggi tertular.
"Masyarakat tetap jaga protokol kesehatan, dan mereka yang lansia ada kesempatan sekarang vaksinasi segera daftar agar bisa lebih cepat mereka mendapatkan vaksinasi sehingga setidaknya itu bisa memperkuat daya tahan tubuhnya, tapi apa pun yang terjadi juga itu mesti dipantau terus-menerus," ujarnya.
Seperti diwartakan, seorang warga Karawang, Jawa Barat, yang diduga terpapar COVID-19 varian B117, sempat singgah ke rumah orang tuanya di Kabupaten Brebes sepulang dari luar negeri.
Varian B117 yang sangat menular tersebut merupakan mutasi dari virus Corona yang sekarang menginfeksi jutaan orang.(LHP)
Baca juga: Pakar: Kemungkinan dua varian virus Corona bergabung bentuk varian baru
Baca juga: Anda perlu tahu tentang virus Corona sekarang