Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, belum mempertimbangkan pemberlakuan sistem pembelajaran tatap muka menyusul kondisi pandemi COVID-19 yang belum berakhir dan beberapa sekolah masih digunakan sebagai tempat mengungsi warga terdampak banjir.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa pemkot masih akan mengacu pada Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah dan Dinas Pendidikan untuk tetap memberlakukan pembelajaran secara daring kepada peserta didik.
"Kami masih mengevaluasi masalah pembelajaran tatap muka itu meski kasus terkonfirmasi positif COVID-19 turun signifikan, apalagi orang tua siswa juga belum berani jika pembelajaran tatap muka diberlakukan," katanya.
Baca juga: Mendikbud: Pembelajaran tatap muka dimulai setelah vaksinasi guru
Usai dilantik menjadi Wali Kota Pekalongan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Afzan bersama Wakil Wali Kota Salahudin mengatakan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin menjalankan apa yang menjadi program kerja ke depan.
Tentunya, kata dia, untuk menyukseskan program kerja ke depan ini perlu adanya dukungan masyarakat bersama-sama membangun daerah ini.
"Sesuai tagline 'Tahta Untuk Rakyat', kami sangat terbuka menerima masukan-masukan dari masyarakat luas mengenai permasalahan yang dihadapi masyarakat dengan melaporkan melalui kanal yang tersedia di https://wa.me/message/3KUCRDURN6SJB1," katanya.
Terkait dengan masalah banjir, Afzan yang akrab disapa Aaf mengatakan pihaknya segera melakukan percepatan penanganan bencana itu, di antaranya berkoordinasi dan terus menjalin komunikasi bersama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jateng mengenai pembangunan infrastruktur untuk mengatasi permasalahan banjir secara bersama-sama.
"Pak Gubernur telah menginstruksikan bahwa penanganan banjir ini harus diselesaikan dan dipikirkan bersama-sama untuk jangka menengah maupun jangka panjangnya," katanya.
Ia mengatakan hal yang perlu mendapat perhatian untuk menekan risiko terhadap dampak banjir adalah koordinasi persiapan menghadapi musim penghujan dan antisipasi terjadinya musibah banjir sejak dini ini.
"Koordinasi lintas sektor ini yang perlu disiapkan lebih baik lagi ke depan, misalnya saja Pemprov Jateng sudah berkomitmen memperbaiki sungai, pemkot membangun dan memperbaiki sistem drainase, dan Pemerintah Pusat menyiapkan penanganan dari sisi tanggul-tanggul raksasa yang ada," katanya.
Baca juga: Proses belajar mengajar perlu kontrol ketat dan pertimbangan matang
Berita Terkait
Lulus Doktoral predikat summa cumlaude, Mbak Ita jalani prosesi wisuda ke-174 Undip
Selasa, 23 April 2024 19:21 Wib
Pemkot Pekalongan tambah ruang pertemuan di Museum Batik
Selasa, 23 April 2024 8:40 Wib
Pemkot Pekalongan bersiap jadi tuan rumah Liga 3 Nasional
Selasa, 23 April 2024 6:55 Wib
10 ular sanca dilepas ke hutan lindung Kota Pekalongan
Senin, 22 April 2024 20:58 Wib
Mbak Ita tegaskan perlunya penanganan dari hulu untuk atasi permasalahan sampah
Senin, 22 April 2024 20:54 Wib
Hadiri halalbihalal Perumda Tirta Bahari, Pj. Wali Kota ajak jaga lingkungan
Senin, 22 April 2024 16:32 Wib
Pj. Wali Kota Tegal ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dengan Mendagri
Senin, 22 April 2024 15:34 Wib
Pemkot Semarang akan membuat rencana program drainase atasi banjir
Minggu, 21 April 2024 6:11 Wib