Semarang (ANTARA) - Pelaksanaan belajar mengajar di masa pandemi harus berdasarkan pertimbangan yang matang dan kontrol ketat dalam pelaksanaannya, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat.
"Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri terkait pembelajaran tatap muka pada Januari 2021 harus disikapi para pemangku kepentingan di daerah dengan bijak dan mempertimbangkan kondisi daerahnya masing-masing," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Senin (4/1).
Kondisi penyebaran virus korona yang belum terkendali di Tanah Air, menurut Lestari, harus menjadi pertimbangan utama dalam memutuskan pelaksanaan proses belajar mengajar pada tahun ajaran 2020/2021 di daerah.
Namun pada hari pertama semester genap tahun ajaran 2020/2021, 4 Januari 2021, ungkap Rerie, sapaan akrab Lestari, mengutip informasi Dinas Pendidikan Kota Padang, Sumbar menyebutkan 575 sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMP melakukan pembelajaran tatap muka.
Selain itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat menyebutkan ada 785 SMA, SMK dan SLB yang siap menyelenggarakan sekolah tatap muka di provinsi itu.
Meski begitu, ujar Rerie, banyak juga pemerintah daerah yang memperpanjang proses belajar jarak jauh karena mempertimbangkan belum terkendalinya sebaran virus korona di daerah masing-masing.
Menyikapi kondisi tersebut, anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menilai, perlu kontrol yang ketat pada pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19 dalam keseharian oleh setiap pemangku kepentingan di daerah, sebelum memutuskan pelaksanaan pembelajaran tatap muka di tengah penambahan positif COVID-19 di Tanah Air yang belum menunjukkan tren melandai.
Apalagi, jelas Rerie, mengutip data Satgas Penanganan COVID-19, pada 1 Januari 2021 tercatat rasio kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 29,46 persen atau terdapat penambahan kasus sebanyak 8.072 dari 27.401 orang yang dites.
Hal itu berarti, tegas Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI itu, satu dari tiga orang yang dites COVID-19, tercatat positif COVID-19.
Berdasarkan kondisi tersebut, menurut Rerie, saat ini sangat mengkhawatirkan bila pembelajaran tatap muka dilakukan.***
Berita Terkait
BMKG selenggarakan pembekalan SLCN nelayan Kabupaten Batang
Senin, 16 Desember 2024 14:43 Wib
Sebanyak 115 sekolah rusak di Kudus selesai diperbaiki
Jumat, 13 Desember 2024 19:03 Wib
Pemprov Jateng miliki 79 sekolah damai cegah terorisme
Jumat, 13 Desember 2024 7:49 Wib
Mie Kremezz bersama Free Fire targetkan gamers muda
Minggu, 8 Desember 2024 18:32 Wib
Mendikdasmen sebut keputusan zonasi sekolah masih dalam kajian
Minggu, 8 Desember 2024 13:11 Wib
Srikandi PLN-Sekolah Sungai Siluk galakkan pencegahan stunting di Bantul
Kamis, 5 Desember 2024 19:46 Wib
Lokadesa-Sekolah Tani Temanggung kolaborasi dukung swasembada pangan
Rabu, 4 Desember 2024 15:35 Wib
Guru Sekolah Islam Terpadu Jateng ikut pekan olahraga di Magelang
Selasa, 3 Desember 2024 19:37 Wib