Kudus (ANTARA) - Bupati Kudus Sam'ani Intakoris mengerahkan puluhan personel dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membersihkan saluran air di Poroliman Tanjung guna mencegah banjir pada Jumat.
Ia juga ikut turun ke saluran air dengan lebar delalpn meteran tersebut untuk mengambil sampah yang selama ini menyumbat gorong-gorong di persimpangan Jalan Pantura Kudus bersama beberapa kKepala OPD dan dua anggota DPRD Kudus Rinduwan dan Rochim Sutopo.
"Kami mewakili warga Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kudus Sam'ani Intakoris yang bersedia turun langsung membersihkan gorong-gorong bersama masyarakat," kata Anggota Komisi C DPRD Kudus Rinduwan di sela-sela membersihkan saluran air di persimpangan Poroliman Tanjung Jati Jalan Lingkar Kudus, Kudus.
Ia mencatat sudah puluhan tahun tidak ada tindakan nyata untuk menyelesaikan banjir yang terjadi di kawasan Perempatan Poroliman Tanjung Jati, yang salah satu faktor penyebabnya karena tersumbatnya saluran yang membentang di bawah perlintasan Jalan Pantura Kudus dengan panjang sekitar 30-an meter.
Untuk menyelesaikan banjir di Desa Tanjungkarang, kata dia, juga sudah disediakan kolam retensi, namun karena selama ini tersumbat sampah akhirnya tidak bisa lancar dan genangan banjir yang terjadi saat musim hujan cukup lama.
Dengan dibersihkannya saluran yang berada di bawah jalan Perempatan Poroliman Tanjung Jati ini, kata dia, sudah terlihat hasilnya karena air menjadi mengalir lebih lancar.
Bupati Kudus Sam'ani Intakoris mengatakan dampak tersumbatnya saluran air di Jalan Perempatan Poroliman Tanjung mengakibatkan banjir di Jalan Kudus Purdwodadi, depan Polsek dan Koramil Jati, serta Puskesmas Jati.
Untuk itu ia mengerahkan 150-an orang dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari jajaran Dinas PUPR, PKPLH, BPBD, relawan BPBD, TNI, dan Polri, mengambil sampah yang menyumbat saluran di bawah Jalan Lingkar Kudus itu.
"Hal terpenting, masyarakat jangan lagi membuang sampah sembarangan. Semoga dengan lancarnya aliran air di gorong-gorong Poroliman Tanjung ini bisa mengurangi potensi banjir saat curah hujan tinggi," ujarnya.
Pemerintah desa, kata dia, juga akan memberikan imbauan dan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan serta turut menjaga saluran air tetap bersih dan bebas dari sampah.
Sementara di bagian ujung saluran sebelum memasuki gorong-gorong yang di atasnya Jalan Pantura yang menjadi persimpangan padat lalu lintas, maka dipasang jaring atau jeruji besi untuk mencegah sampah masuk dan bisa menyumbat kembali.
Saluran pembuang tersebut untuk mengalirkan air saat curah hujan tinggi, sehingga bisa mencegah genangan di Desa Tanjungkarang yang bisa mengganggu kelancaran arus lalu lintas dari arah Kota Kudus menuju Purwodadi maupun sebaliknya.
Melalui saluran pembuang tersebut, air akan menuju kolam retensi dengan luas kolam mencapai 5 hektare, memiliki kapasitas tampungan air hingga 200.000 meter kubik yang nantinya dibuang ke Sungai Wulan.
Baca juga: Perbaikan 58 sekolah rusak di Kudus mulai Mei